Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Global Mendingin jelang Pilpres AS

Simak pergerakan harga minyak dunia pada perdagangan 5 November 2024 menjelang pemilihan presiden (pilpres) AS.
Penanda di lokasi pemungutan suara di North Carolina Agricultural and Technical State University pada hari terakhir pemungutan suara awal di Greensboro, North Carolina, Amerika Serikat pada Sabtu (2/11/2024). / Bloomberg-Al Drago
Penanda di lokasi pemungutan suara di North Carolina Agricultural and Technical State University pada hari terakhir pemungutan suara awal di Greensboro, North Carolina, Amerika Serikat pada Sabtu (2/11/2024). / Bloomberg-Al Drago

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak dunia terpantau turun tipis pada perdagangan Selasa (5/11/2024) seiring dengan pasar yang bersiap menghadapi ketidakpastian dari pemilihan presiden AS.

Sebelumnya, harga minyak naik lebih dari 2% pada perdagangan Senin (4/11/2024) kemarin karena OPEC+ menunda rencana untuk menaikkan produksi pada bulan Desember dan meredakan kekhawatiran pasokan.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun 0,2% atau 15 sen menjadi US$74,93 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berada di $71,33 per barel, turun 14 sen atau 0,2%.

“Kita sekarang berada dalam kondisi tenang sebelum badai terjadi,” kata analis pasar IG Tony Sycamore, seraya menambahkan investor fokus pada hasil pemilu AS dan pertemuan Kongres Rakyat Nasional (NPC) di China yang mungkin mengumumkan langkah-langkah stimulus lebih lanjut.

Harga minyak sebelumnya didukung oleh pengumuman pada Minggu (3/11/2024) dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, untuk menunda kenaikan produksi sebulan dari bulan Desember karena lemahnya permintaan dan meningkatnya pasokan non-OPEC menekan pasar.

Namun, produksi minyak OPEC kembali meningkat pada bulan Oktober seiring dengan dimulainya kembali produksi Libya, menurut survei Reuters, meskipun upaya Irak lebih lanjut untuk memenuhi pemotongan yang dijanjikan kepada aliansi OPEC+ yang lebih luas membatasi peningkatan tersebut.

Lebih banyak minyak bisa datang dari produsen OPEC Iran karena Teheran telah menyetujui rencana untuk meningkatkan produksi sebesar 250.000 barel per hari, situs berita kementerian perminyakan Shana melaporkan pada hari Senin.

Di AS, badai tropis di akhir musim yang diperkirakan akan meningkat menjadi badai kategori 2 di Teluk Meksiko pada minggu ini dapat mengurangi produksi minyak sekitar 4 juta barel, kata para peneliti.

"Secara teknis, minyak mentah perlu rebound di atas resistensi di $71,50/72,50 untuk meniadakan risiko penurunan. Semua ini menunjukkan tidak akan ada upaya untuk mengejar harga lebih tinggi dalam jangka pendek," kata Sycamore, mengacu pada harga WTI.

Menjelang data minyak mingguan AS pada hari Rabu, jajak pendapat awal Reuters menunjukkan pada hari Senin bahwa stok minyak mentah AS kemungkinan meningkat minggu lalu, sementara persediaan sulingan dan bensin turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper