Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Jumat 1 November 2024

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di stagnan pada perdagangan hari ini, Jumat (1/11/2024), tetapi bergerak ke zona merah.
Pekerja beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (25/9/2024)./JIBI/Bisnis/Abdurachman
Pekerja beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (25/9/2024)./JIBI/Bisnis/Abdurachman
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di stagnan pada perdagangan hari ini, Jumat (1/11/2024), tetapi bergerak ke zona merah. Sejumlah saham seperti BBRI, BRMS, hingga TLKM turun ke zona merah pagi ini.

Berdasarkan data RTI Infokom, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka stagnan pada posisi 7.574,01 lalu bergerak ke zona merah sesaat setelah pembukaan. IHSG sempat bergerak di rentang 7.521-7.583 sesaat setelah pembukaan.

Tercatat, 165 saham menguat, 295 saham melemah, dan 164 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp12.673 triliun.

Beberapa saham berkapitalisasi pasar besar tercatat melemah seperti saham BBRI yang turun 0,42% ke level Rp7.780, saham BMRI yang turun 1,12% ke level Rp6.625, serta saham BRMS yang turun 3,26% ke level Rp356.

Begitu pula dengan saham TLKM yang turun 0,35% pagi ini ke level Rp2.810, serta saham INKP yang turun 2,79% ke level Rp7.850 per saham.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan IHSG rawan kembali melemah, uji support area 7.500-7.550 di akhir pekan ini (1/11/2024) menyusul pelemahan signifikan mayoritas indeks global pada perdagangan Kamis (31/10/2024).

Meski demikian, pelemahan kemungkinan memasuki bottom area pada kisaran support tersebut.

Saham-saham bank berkapitalisasi besar yang tertekan dalam sepekan terakhir mulai mencatatkan technical rebound di Kamis (31/10/2024). Kondisi ini didasari keyakinan pemangkasan sukubunga acuan the Fed di November dan Desember 2024. 

"Pergerakan hasil survei terbaru CME FedWatch Tools mengindikasikan bahwa, sekalipun the Fed menahan suku bunga acuan di November, the Fed diyakini masih berpeluang pangkas suku bunga acuan sebesar 50 bps di Desember 2024," tuturnya.

Dari dalam negeri, faktor Utama masih berkaitan dengan realisasi kinerja keuangan kuartal III/2024 dari emiten di IDX. Mayoritas saham bluechip sudah melaporkan kinerja keuangan kuartal III/2024 di pekan ini, mayoritas relatif sesuai dengan perkiraan pasar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper