Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Harian Bursa Bisa Lewati Rp13,5 Triliun di 2025, Ini Syaratnya

Target nilai transaksi harian BEI dinilai bisa lebih tinggi dari Rp13,5 triliun jika Bursa diisi oleh perusahaan berkualitas.
Karyawan beraktivitas di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (21/10/2024)./ JIBI/Bisnis/Arief Hermawan
Karyawan beraktivitas di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (21/10/2024)./ JIBI/Bisnis/Arief Hermawan

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp13,5 triliun pada 2025. Pengamat pasar modal melihat nilai transaksi harian Bursa seharusnya bisa lebih tinggi.

Pengamat Pasar Modal Teguh Hidayat menuturkan saat ini jumlah perusahaan di BEI telah mencapai 900 perusahaan lebih. Dengan jumlah tersebut, menurut Teguh seharusnya nilai transaksi bisa menjadi lebih tinggi.

"Karena banyak yang bermasalah, nilai transaksi yang sekarang sekitar Rp8 triliun itu sebenarnya sama dengan 10 hingga 15 tahun yang lalu," ucap Teguh, Rabu (23/10/2024).

Menurutnya, dengan lebih banyak saham yang diperdagangkan, nilai transaksi harian Bursa bisa naik. Teguh menilai dengan adanya 900 perusahaan yang melantai di Bursa, seharusnya saat ini nilai transaksi bisa mencapai minimal Rp20 triliun per hari.

Dengan nilai transaksi saat ini, Teguh menuturkan hal ini mengindikasikan rendahnya minat investor untuk melakukan trading atau melakukan investasi di pasar modal Indonesia.

"Ya salah satunya karena terlalu banyak saham IPO yang berkualitas rendah dan tidak melewati proses seleksi yang semestinya," ucapnya.

Dia juga melihat dengan Bursa Efek Indonesia yang tidak berani memasang target yang lebih tinggi, menjadi hanya Rp13,5 triliun dari Rp12,25 triliun, hal tersebut menjadi tanda jika BEI menyadari bahwa pasar saham Indonesia itu sepi dan lesu.

Sebagai informasi, BEI menyebut per 18 Oktober 2024 rata-rata nilai transaksi harian BEI mencapai Rp12,94 triliun, atau telah melampaui target BEI sebesar Rp12,25 triliun pada 2024.

Sementara itu, untuk pencatatan efek baru, BEI menargetkan sebanyak 407 pencatatan efek baru pada 2025. Pencatatan sebanyak 66 saham ditargetkan BEI di tahun depan.

Target pencatatan saham baru ini naik dari 2024 yang sebesar 62 pencatatan saham. Adapun hingga 18 Oktober 2024 BEI menuturkan terdapat 25 perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline IPO Bursa, dengan 36 perusahaan baru yang tercatat di Bursa.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper