Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Pantau Pilpres AS dan Timur Tengah, Harga Emas Stabil

Harga emas bergerak stabil mendekati rekor tertingginya seiring dengan sikap investor yang memantau pemilu AS yang semakin dekat dan konflik di Timur Tengah.
Karyawan menata emas di Butik Antam, Jakarta, Senin (30/9/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan menata emas di Butik Antam, Jakarta, Senin (30/9/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas terpantau bergerak stabil mendekati rekor tertingginya menyusul permintaan safe haven yang berkelanjutan seiring dengan sikap investor yang memantau pilpres AS yang semakin dekat dan konflik di Timur Tengah.

Mengutip Bloomberg pada Rabu (23/10/2024), harga emas di pasar spot terpantau turun tipis 0,02% ke level US$2.747,10 per troy ounce setelah menyentuh rekor US$2,749.03 pada Selasa (22/10/2024) kemarin. Sementara itu, harga emas Comex tercatat naik tipis 0,01% ke US$2.760 per troy ounce.

Pergerakan harga emas dipengaruhi oleh sentimen risiko geopolitik karena para pedagang fokus pada pemilihan presiden AS yang ketat dan kekhawatiran bahwa konflik antara Israel dan Iran dapat meningkat menjadi perang yang lebih luas. 

Sentimen bullish juga telah meluas ke kompleks logam mulia yang lebih luas, dengan harga perak kini mendekati US$35 per ounce, yang terakhir dicapai pada tahun 2012.

Peralihan ke aset-aset yang lebih aman telah membantu mengimbangi tekanan dari aksi jual obligasi pemerintah AS dalam beberapa hari terakhir, karena para pedagang bertaruh pada laju pelonggaran yang lebih lambat oleh Federal Reserve. Biasanya, imbal hasil yang lebih tinggi dan kebijakan moneter yang ketat cenderung membebani logam mulia karena tidak memberikan bunga.

“Kemampuan emas untuk mengikuti pengaruh yang membuat harga lebih tinggi terlepas dari latar belakang makro menunjukkan bahwa pasar terus melihat arus positif,” tulis analis Standard Chartered Plc, Suki Cooper.

Cooper mengatakan adanya potensi emas melanjutkan kenaikannya dalam beberapa pekan mendatang. Standard Charted sebelumnya memperkirakan harga emas rata-rata US$2.800 per ounce pada kuartal keempat, dengan harga ditetapkan rata-rata US$2.900 untuk tiga bulan pertama tahun 2025.

Logam mulia telah melonjak sekitar sepertiga tahun ini, mencapai level tertinggi berturut-turut, dan reli semakin intensif dalam beberapa bulan terakhir karena The Fed beralih ke pemotongan suku bunga. 

Manajer keuangan juga menambah kekuatan reli ini, dengan hedge fund meningkatkan posisi net-long emas dalam beberapa sesi terakhir dan investor menambah kepemilikan dana yang diperdagangkan di bursa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper