Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gelar RUPSLB, Chandra Asri (TPIA) Angkat Direksi & Komisaris Baru

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) melakukan perubahan susunan direksi dan komisaris baru lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
Pekerja beraktivitas pada proyek pengaspalan berbahan campuran plastik yang diproduksi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. di kawasan BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (21/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja beraktivitas pada proyek pengaspalan berbahan campuran plastik yang diproduksi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. di kawasan BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (21/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) melakukan perubahan susunan direksi dan komisaris baru lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, Rabu (23/10/2024).

Rapat itu menyetui pengangkatan Suracha Udomsak sebagai komisaris perseroan yang baru menggantikan Mongkol Hengrojanasophon.

Selain itu, rapat turut mengangkat Jirathpol Sunsap sebagai direktur menggantikan Prapote Stianpapong.

“Pengangkatan anggota dewan komisaris dan direksi perseroan yang terhitung efektif sejak penutupan rapat ini hingga ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang akan diadakan pada tahun 2027,” tulis keterangan manajemen lewat siaran pers, Rabu (23/10/2024).

Adapun usulan perubahan susunan direksi dan dewan komisaris ini diajukan oleh SCG Chemicals Public Company Limited, selaku pemegang 30,57% saham di Perseroan melalui surat mereka pada 23 September 2024.

“Perseroan menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dedikasi serta kontribusi Mongkol Hengrojanasophon dan Prapote Stianpapong selama masa jabatannya,” tulis manajemen.

Seperti diberitakan sebelumnya, TPIA mencatatkan rugi sebesar US$47,46 juta atau setara Rp778,12 miliar sepanjang semester I/2024.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, TPIA mencatatkan pembengkakan rugi bersih sebesar 7.999,65% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$568.000.

Rugi yang amblas tersebut sejalan dengan pendapatan TPIA yang anjlok menjadi sebesar US$866,49 juta atau setara Rp14,20 triliun sepanjang semester I/2024.

Pendapatan tersebut tergerus 19,34% dibandingkan dengan periode semester I/2023 yang sebesar US$1,07 miliar.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper