Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Reli, Harga Emas Redup 6 Hari Beruntun

Emas melemah selama 6 hari beruntun terimbas penguatan dolar AS dan berkurangnya ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih besar dari The Fed pada November.
Karyawan menata emas di Butik Antam, Jakarta, Senin (30/9/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan menata emas di Butik Antam, Jakarta, Senin (30/9/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas melemah selama enam hari berturut-turut seiring dengan penguatan dolar AS dan berkurangnya ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih besar dari Federal Reserve pada November.

Mengutip Reuters pada Kamis (10/10/2024), harga emas di pasar spot turun 0,5% menjadi US$2.607,93 per troy ounce. Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember tercatat turun 0,4% pada US$2.626 per troy ounce.

“Pasar tidak bergerak karena laporan payrolls yang luar biasa mungkin memerlukan kalibrasi ulang oleh FOMC. Itu sebabnya emas tidak bergerak dan terlihat turun untuk sesi keenam berturut-turut meskipun penurunannya tidak terlalu besar,” kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.

“Dolar telah melonjak selama beberapa sesi terakhir yang menambah tekanan terhadap emas,” tambahnya.

Sementara itu, ihttps://www.bisnis.com/topic/298/dolar-asndeks dolar AS mencapai level tertinggi dalam 2 bulan, membuat emas batangan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Risalah rapat sesi 17-18 September, di mana The Fed menurunkan suku bunga acuan sebesar setengah poin persentase, mencatat bahwa laju pemotongan di masa depan tidak akan ditentukan oleh penurunan awal yang besar.

Pasar sekarang melihat kemungkinan 76% penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin bulan depan, menurut alat CME FedWatch. Emas batangan dengan imbal hasil nol adalah investasi pilihan di tengah suku bunga yang lebih rendah.

Presiden Fed Bank Dallas Lorie Logan mengatakan dia menginginkan pengurangan yang lebih kecil ke depan, mengingat risiko kenaikan inflasi yang 'masih nyata' dan ketidakpastian terhadap prospek ekonomi.

Investor kini menunggu data Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang masing-masing akan dirilis pada Kamis dan Jumat, untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai prospek suku bunga.

“Meskipun terjadi penurunan kecil, ekspektasi suku bunga yang lebih rendah dan ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung menunjukkan latar belakang emas kemungkinan akan tetap mendukung dalam jangka panjang,” kata analis pasar Kinesis Money Carlo Alberto De Casa dalam sebuah catatan.

Dalam perkembangan lain, harga perak di pasar spot tergelincir 0,8% menjadi US$30,46 per ounce. Platinum stabil di US$949,91, sedangkan paladium naik 1,6% menjadi US$1,038.25 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper