Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nasib Saham Konsumer saat Tren Deflasi & Kampanye Pilkada 2024

Penurunan IHSG dan tren deflasi membawa indeks saham konsumer melemah 2,15% selama sepekan, tetapi masih menguat 3,42% dalam 1 bulan terakhir.
Seorang investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (21/8/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Seorang investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (21/8/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks saham konsumer menyusut dalam sepekan terakhir seiring penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan berlanjutnya tren deflasi. Adapun, momentum kampanye Pilkada 2024 belum memberikan tanda-tanda positif.

Pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (4/10/2024), indeks saham konsumer nonsiklikal atau IDXNCYC ditutup melemah sebesar 0,18% menuju level 734,51. Posisi tersebut turun 2,15% selama sepekan, tetapi masih menguat 3,42% dalam 1 bulan terakhir.

Pada saat bersamaan, IHSG terkoreksi sebesar 0,63% atau 47,74 poin menjadi 7.469,09. Dalam sepekan perdagangan, indeks komposit membukukan penurunan 2,61%. 

Di tengah penurunan indeks komposit, saham-saham konsumer turut dibayangi oleh berlanjutnya tren deflasi. BPS mencatat terjadi deflasi 0,12% secara bulanan (MtM) pada September 2024 atau telah berlangsung selama 5 bulan beruntun. 

Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada menuturkan bahwa kinerja dari emiten konsumer, khususnya sektor makanan dan minuman (mamin), sangat tergantung dari seberapa banyak permintaan terhadap produk yang dipasarkan. 

Oleh karena itu, adanya deflasi yang menunjukkan secara agregat berkurangnya permintaan di masyarakat, belum tentu memberikan dampak negatif bagi kinerja emiten konsumer. 

“Meskipun katakanlah terjadi penurunan permintaan, tetapi harusnya tidak terlalu besar karena ini menyangkut konsumsi di masyarakat. Emiten terkait mamin, seperti ICBP, CMRY, dan MYOR harusnya masih terjaga kinerja penjualannya,” ujarnya kepada Bisnis dikutip Jumat (4/10/2024). 

Di sisi lain, masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 2024 juga tidak serta-merta memberikan sentimen positif bagi emiten konsumer. Menurutnya, hal tersebut baru akan tecermin pada laporan kinerja yang dirilis perseroan. 

“Untuk kampanye [Pilkada 2024], nantinya kita akan lihat apakah terjadi peningkatan signifikan terhadap volume penjualan emiten,” pungkas Reza. 

Untuk saham konsumer nonsiklikal, dia menjatuhkan top picks kepada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY), PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO), dan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD). 

Dihubungi terpisah, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, memandang Pilkada 2024 akan memberikan dampak positif bagi emiten konsumer lantaran mampu memicu aktivitas konsumsi masyarakat, khusus daya beli rumah tangga. 

Di samping itu, dia menyatakan katalis emiten konsumer datang dari kepercayaan konsumen terhadap outlook perekonomian Indonesia dan menguatnya kinerja penjualan eceran.

Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Agustus 2024 mengindikasikan adanya penguatan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi. Tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang berada di level 124,4, atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya 123,4.

Kinerja penjualan eceran pada periode yang sama juga mengindikasikan peningkatan karena Indeks Penjualan Riil (IPR) mencapai 215,9 atau tumbuh 5,8% secara tahunan. 

“Indeks keyakinan konsumen selalu bertahan di atas level 100, sementara IPR di atas 200. Hal tersebut memperlihatkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap prospek perekonomian Indonesia yang masih relatif menguat,” tutur Nafan. 

---------------------------

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper