Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Deflasi 5 Bulan Beruntun, Intip Dampaknya ke Prospek Emiten

Berlanjutnya tren deflasi dalam 5 bulan beruntun yang mengindikasikan lemahnya daya beli masyarakat diperkirakan menjadi sentimen negatif bagi sejumlah saham.
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis(19/9/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis(19/9/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Berlanjutnya tren deflasi dalam 5 bulan beruntun ditengarai terjadi akibat melemahnya daya beli masyarakat. Deflasi tersebut diperkirakan akan membawa sentimen negatif bagi sejumlah saham.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pergerakan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2024 melanjutkan tren deflasi, yang kali ini sebesar -0,12% secara bulanan (month to month/MtM). Hal ini menandai Indonesia mengalami deflasi selama 5 bulan secara berturut-turut, setelah terakhir mengalami deflasi panjang 7 bulan beruntun pada krisis 1999 silam. 

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan deflasi yang terjadi dalam 5 bulan secara beruntun ini memang menandakan daya beli masyarakat yang tidak begitu baik.

"Kondisi tersebut berdampak pada ketakutan akan perlambatan perekonomian yang lebih dalam, penurunan permintaan, dan margin keuntungan perusahaan yang tertekan dapat menekan harga saham," ujarnya kepada Bisnis pada Selasa (1/10/2024).

Sementara itu, sentimen deflasi menimbulkan dampak beragam terhadap emiten-emiten berdasarkan sektornya. Sektor konsumer otomotif, elektronik, properti hingga perbankan diteropong bakal terdampak negatif ketika daya beli melemah.

Di sisi lain, sektor utilitas, kesehatan, dan barang pokok disebut relatif tahan terhadap deflasi.

Meski begitu, Sukarno memproyeksikan daya beli masyarakat bisa pulih pada kuartal IV/2024, terlihat dari data indeks manufaktur yang mengalami kenaikan.

Senada, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta juga menilai deflasi yang terjadi dalam 5 bulan berturut-turut memang menjadi indikasi pelemahan daya beli masyarakat.

"Akan tetapi, inflasi inti setidaknya meningkat. Jadi, otomatis kondisi daya beli masyarakat walau melemah, cukup resilience," ujarnya kepada Bisnis pada Selasa (1/10/2024).

Dia juga menilai kondisi deflasi 5 bulan beruntun belum begitu berdampak terhadap kinerja pasar modal.

"Paling tidak emiten-emiten cukup resilience, terlepas daya beli masyarakat yang lemah. Yang penting tingkat inflasi cukup bagus," ujarnya.

Kinerja Indeks Sektoral di BEI

Indeks Sektoral

Kinerja pada 1 Oktober 2024

Kinerja YtD

IDX Sector Energy

2,5%

31,9%

IDX Sector Basic Materials

2,19%

7,91%

IDX Sector Industrials

0,64%

-1,39%

IDX Sector Consumer Non-Cyclicals

0,81%

3,18%

IDX Sector Consumer Cyclicals

0,08%

7,0%

IDX Sector Healthcare

-0,02%

15,43%

IDX Sector Financials

0,33%

4,66%

IDX Sector Properties & Real Estate

1,02%

12,27%

IDX Sector Technology

0,36%

-13,19%

IDX Sector Infrastructure

0,19%

-1,48%

IDX Sector Transportation & Logistic

0,4%

-4,72%

 Sumber: Bursa Efek Indonesia, diolah. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper