Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Tunggu Keputusan The Fed, Harga Minyak Turun Tipis

Harga minyak dunia terpantau turun tipis di tengah penantian pemangkasan suku bunga The Fed oleh pasar.
Pompa angguk atau pump unit yang beroperasi di Lapangan Duri PT Pertamina Hulu Rokan, Bengkalis, Riau pada Selasa (9/7/2024). / Bisnis-Wibi Pangestu Pratama
Pompa angguk atau pump unit yang beroperasi di Lapangan Duri PT Pertamina Hulu Rokan, Bengkalis, Riau pada Selasa (9/7/2024). / Bisnis-Wibi Pangestu Pratama

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak dunia turun tipis pada perdagangan Rabu (18/9/2024) seiring dengan sikap investor yang menunggu penurunan suku bunga Federal Reserve AS (The Fed). Sementara itu, potensi eskalasi konflik di Timur Tengah mendukung pasar minyak.

Mengutip Reuters pada Rabu (18/9/2024), harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk bulan November turun 3 sen menjadi US$73,67 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk bulan Oktober turun 11 sen, atau 0,2%, menjadi US$71,08 per barel.

Harga kedua kontrak tersebut naik sekitar US$1 per barel pada perdagangan Selasa kemarin karena masih adanya gangguan pasokan di AS, produsen minyak terbesar di dunia, setelah Badai Francine dan karena para pedagang memperkirakan bahwa permintaan akan meningkat menyusul penurunan suku bunga pertama The Fed dalam empat tahun.

Harga juga didukung oleh eskalasi kekerasan lebih besar di Timur Tengah yang mungkin menyebabkan gangguan produksi di wilayah penghasil utama setelah Israel diduga menyerang kelompok militan Hizbullah dengan pager berisi bahan peledak di Lebanon.

“Pasar telah tenang karena kekhawatiran atas kerusakan akibat badai dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah diperhitungkan,” kata Mitsuru Muraishi, analis di Fujitomi Securities.

Muraishi menyebut, sekarang investor fokus pada penurunan suku bunga The Fed yang dapat merevitalisasi permintaan bahan bakar AS dan melemahkan dolar, Dia memperkirakan harga minyak kemungkinan akan mempertahankan nada bullish setelah Brent mencapai level terendah sejak 2021 pada pekan lalu.

Para pelaku pasar tetap optimistis The Fed akan memulai serangkaian penurunan suku bunga dengan memangkas sebesar 50 basis poin pada hari Rabu, ekspektasi yang mungkin memberikan tekanan pada para bankir sentral untuk melakukan hal tersebut.

Sementara itu, Hizbullah berjanji akan melakukan pembalasan terhadap Israel setelah rentetan ledakan pager di seluruh Lebanon pada Selasa menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai hampir 3.000 lainnya, termasuk pejuang dan utusan Iran untuk Beirut. Israel menolak mengomentari ledakan tersebut.

Pasar juga mendapat dukungan dari ekspektasi pembelian minyak AS untuk Cadangan Minyak Strategis (SPR).

Pemerintahan Biden akan mencari hingga 6 juta barel minyak untuk SPR, sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan pada hari Selasa, pembelian yang jika selesai akan menjadi pembelian terbesar yang pernah ada dalam pengisian kembali simpanan setelah penjualan bersejarah pada tahun 2022.

Data persediaan minyak AS yang dirilis pada hari Selasa dari American Petroleum Institute (API) beragam. Stok minyak naik sebesar 1,96 juta barel pada pekan yang berakhir 13 September, menurut sumber pasar yang mengutip angka API, namun stok bensin dan sulingan keduanya naik sekitar 2,3 juta barel.

Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan rata-rata persediaan minyak mentah turun sekitar 500.000 barel pada minggu lalu. Laporan Administrasi Informasi Energi AS akan dirilis pada hari Rabu waktu AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper