Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Prajogo Pangestu di sektor pertambangan batu bara, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. CUAN) meraih fasilitas pinjaman sebesar Rp775 miliar dari Bank BNI (BBNI).
Corporate Secretary Petrindo Jaya Kreasi Robertus Maylando Siahaya mengatakan CUAN telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) pada tanggal 30 Agustus 2024, dihadapan Notaris Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., di Jakarta.
“Berdasarkan perjanjian tersebut, perseroan mendapatkan fasilitas kredit berjangka dengan nilai fasilitas maksimal sebesar Rp775 miliar," kata Maylando dalam keterbukaan infromasi, Selasa (3/9/2024).
Maylando melanjutkan, seluruh pinjaman yang diperoleh perseroan ini akan dipergunakan untuk membiayai kegiatan perseroan secara umum. Adapun, pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada 30 Agustus 2030 mendatang.
"Pinjaman dari BNI tersebut menyebabkan bertambahnya kewajiban keuangan CUAN, dan sekaligus juga akan membantu perseroan dalam membiayai kegiatan usahanya," tambah Maylando.
Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, Bank BNI (BBNI) juga tercatat telah memfasilitasi kredit PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) senilai Rp1,35 triliun.
Baca Juga
Direktur Utama CUAN Michael mengatakan perseroan bersama entitas anak yakni PT Mareta Persada dan PT Kreasi Jasa Persada telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan BNI pada tanggal 15 Februari 2024.
"Berdasarkan perjanjian fasilitas tersebut, perseroan mendapatkan fasilitas kredit berjangka atau pinjaman dengan nilai fasilitas maksimal sebesar Rp1,35 triliun," ujar Michael dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (19/2/2024).
Adapun, pinjaman dari BBNI tersebut akan jatuh tempo pada 26 September 2028. Nantinya, seluruh pinjaman yang diperoleh emiten Prajogo Pangestu ini akan dipergunakan untuk membiayai kegiatan perseroan secara umum.
"[Dampak] pinjaman dari BNI tersebut menyebabkan bertambahnya kewajiban keuangan perseroan, dan sekaligus juga akan membantu perseroan dalam membiayai kegiatan usahanya," pungkas Michael.
Kinerja CUAN
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, CUAN membukukan pendapatan sebesar US$309,69 juta sepanjang semester I/2024. Pendapatan ini melambung 348,40% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$69,06 juta.
Pendapatan yang melonjak disumbang oleh pendapatan konstruksi dan rekayasa sebesar US$92,01 juta, penambangan sebesar US$87,42 juta, jasa sebesar US$13,30 juta, di mana pada tahun sebelumnya segmen ini tidak ada.
Sisanya adalah penjualan batu bara yang tercatat sebesar US$116,20 juta. Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok CUAN juga ikut melambung menjadi sebesar US$243,24 juta. Beban ini naik 660,45% dibandingkan dengan semester I/2024 yang tercatat sebesar US$31,98 juta.
Meski begitu, laba kotor perseroan masih tercatat naik menjadi US$66,44 juta dari sebelumnya sebesar US$37,07 juta.
Setelah dikurangi berbagai macam beban yang dapat diefisiensikan, perseroan mampu membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$29,57 juta. Laba ini naik 163,15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$11,23 juta.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.