Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tambang di Sumbawa Beroperasi, UNTR Bidik Penjualan Emas 235.000 Ounces Tahun Ini

PT United Tractors Tbk. (UNTR) memproyeksikan penjualan emas sampai akhir tahun bisa mencapai sekitar 235.000 ounces (oz).
United Tractors Martabe
United Tractors Martabe

Bisnis.com, JAKARTA — PT United Tractors Tbk. (UNTR) memproyeksikan penjualan emas sampai akhir tahun ini bisa mencapai sekitar 235.000 ounces (oz). 

Corporate Secretary UNTR Sara K. Loebis mengatakan hitung-hitungan itu sudah memasukan tambang Sumbawa Jutaraya (SJR) yang mulai beroperasi pada paruh kedua tahun ini. 

“Di dalam proyeksi 235.000 oz tersebut, sudah termasuk 15.000 oz dari tambang kedua yang di Sumbawa [SJR],” kata Sara saat dihubungi, Kamis (29/8/2024). 

Sepanjang Januari-Juli 2024, UNTR mencatat volume penjualan emas sebanyak 127.581 gold equivalent ounces (GEOs). Jumlah itu sedikit lebih tinggi dari realisasi 7 bulan 2023 sebanyak 126.317 GEOs.

Di sisi lain, Sara menambahkan, reli harga emas saat ini bakal memiliki pengaruh positif pada kinerja perseroan nantinya. 

“Tentu harga emas yang positif memberi momentum yang positif juga bagi pendapatan lini bisnis emas,” kata dia. 

Seperti diketahui, tren pergerakan harga emas yang memecahkan rekor baru pada pekan ini menjadi katalis yang mendorong kinerja mayoritas saham emiten yang memiliki lini bisnis pertambangan dan pengolahan emas melaju di zona hijau. 

Harga emas digadang-gadang akan terus melanjutkan kenaikan setidaknya hingga pertengahan 2025. 

Terakhir, harga emas di pasar spot memecahkan rekor baru dengan menyentuh US$2.522,72 per troy ounce. Rapor itu sejalan dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. 

Berdasarkan data Bloomberg, emas spot bertengger di level US$2.512,59 per troy ounce pada perdagangan Jumat (23/8/2024). 

Deretan perbankan investasi raksasa dunia memprediksi harga emas akan mampu menyentuh level US$2.700 per troy ounce pada 2025. 

“Pergerakan harga emas menuju US$2.700 per troy ounce sekitar pertengahan 2025,” ujar Commodities Strategist UBS Global Wealth Management Wayne Gordon dilansir dari Bloomberg, Rabu (21/8/2024). 

Sebelumnya, UNTR melaporkan pendapatan dan laba bersih turun secara tahunan, dengan laba bersih melemah 15% menjadi Rp9,53 triliun. 

Berdasarkan laporan keuangannya, UNTR tercatat membukukan pendapatan bersih sebesar Rp64,5 triliun. Pendapatan ini turun 6% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp68,6 triliun.

Manajemen UNTR menuturkan penurunan pendapatan ini disebabkan oleh penurunan kinerja dari segmen mesin konstruksi dan pertambangan batu bara. 

Penghasilan bersih UNTR dikontribusi oleh kontraktor penambangan sebesar Rp27,93 triliun, mesin konstruksi sebesar Rp15,6 triliun, dan pertambangan batu bara sebesar Rp15,46 triliun.

Lalu pertambangan emas dan mineral lainnya sebesar Rp4,37 triliun, dan pendapatan dari industri konstruksi sebesar Rp1,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper