Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Analis Proyeksi Imbal Hasil SBN 10 Tahun Turun ke 6,25% Akhir 2024

Analis memproyeksi imbal hasil SBN 10 tahun akhir 2024 turun ke 6,25% kendati Presiden Jokowi optimistis bisa tembus 7,1% pada 2025.
Investor menunjukan aplikasi reksadana yang menjual Surat Berharga Negara di Jakarta. Bisnis/Abdurachman
Investor menunjukan aplikasi reksadana yang menjual Surat Berharga Negara di Jakarta. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Analis memproyeksi imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun akhir 2024 turun ke 6,25% kendati Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis tembus 7,1% dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Director and Chief Investment Officer, Fixed Income, Ezra Nazula justru menyatakan optimisnya bahwa imbal hasil SBN 10 tahun akan turun ke 6,25% pada akhir tahun ini.

"Kami tetap memperkirakan imbal hasil SBN akan turun ke arah 6,25% di akhir 2024, seiring dengan pemangkasan suku bunga Fed dan BI. Untuk 2025 kami belum ada forecast," katanya, Jumat (16/8/2024).

Lebih lanjut, proyeksi tersebut seiring dengan turunnya imbal hasil US Treasury, masuknya dana aliran asing ditambah dengan investor lokal yang masih terus investasi di SBN.

Dia mengatakan bahwa fokus pasar untuk jangka pendek sampai akhir tahun akan masih seputar ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed dan diikuti Bank Indonesia.

Menurutnya, dengan dipangkasnya suku bunga Amerika Serikat (AS) maka nilai tukar Dolar melemah dibanding Rupiah sehingga akan mendorong inflow aliran asing kembali ke aset Indonesia.

Direktur Panin Asset Management, Rudiyanto mengatakan bahwa imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun itu kini sudah berada pada angka di bawah 7%.

"Sekarang sudah Bisnis.com, pada Jumat (16/8/2024).

Sementara itu, Jokowi menargetkan tingkat inflasi akan tetap terjaga di angka 2,5% untuk tahun anggaran 2025.

Dia menyatakan bahwa inflasi yang akan terjadi tahun depan, tidak akan jauh dari proyeksi pemerintah.

"Harusnya tidak jauh-jauh dari proyeksi pemerintah mengingat dalam beberapa tahun terakhir tingkat inflasi selalu di kisaran 3%-an," tambahnya.

Untuk diketahui, Jokowi menyatakan bahwa suku bunga Surat Berharga Negara 10 tahun berada di angka 7,1% pada 2025. Selain itu, dia juga menargetkan tingkat inflasi akan tetap terjaga sebesar 2,5% untuk tahun anggaran 2025.

Kemudian, nilai tukar rupiah ditargetkan pada level Rp16.100 per dolar Amerika Serikat (AS). Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah akan selalu mengantisipasi dan responsif terhadap dinamika moneter dunia yang akan mempengaruhi perekonomian dalam negeri.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper