Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Delisting & Go Private, BEI Gembok Saham Produsen Ban Multistrada (MASA)

BEI menghentikan sementara perdagangan saham MASA terhitung sesi I Jumat (26/7/2024) sejalan dengan rencana delisting dan go private.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Bursa Efek Indonesia memutuskan untuk menghentikan sementara perdagangan saham emiten produsen ban  PT Multistrada Arah Sarana Tbk. (MASA) sejak Jumat (26/7/2024).

Dilansir dari keterbukaan informasi di laman resmi BEI, keputusan itu diambil sejalan dengan surat yang disampaikan oleh Multistrada Arah Sarana perihal permohonan delisting dan suspensi efek.

“Perseroan menyampaikan rencana melakukan voluntary delisting dari BEI dan go private,” tulis Manajemen BEI dikutip, Jumat (26/7/2024).

Adapun, Bursa meminta kepada pihak-pihak terkait untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh MASA.

Harga saham MASA parkir di Rp6.200 atau sehari sebelum disuspensi oleh BEI. Sepanjang periode berjalan 2024, pergerakan menanjak kencang dengan menguat 62,30% year-to-date (ytd).

Untuk kinerja tahun buku 2023, MASA telah membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham yang berhak total senilai Rp339,76 miliar atau Rp37 per lembar. Pembayaran dilakukan pada 14 Juni 2024.

Dalam catatan Bisnis, Multistrada resmi mengendalikan 99,93 persen saham produsen ban PT Michelin Indonesia pada 2022.

Berdasarkan pengumuman manajemen Michelin Indonesia di media massa Rabu (6/7/2022), pengambilalihan 99,93% saham Michelin Indonesia oleh MASA dilakukan pada 20 Juni 2022. Akuisisi ini telah disetujui oleh para pemegang saham perseroan dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Akhir 2021, MASA telah mengumumkan akuisisi kepemilikan saham Michelin Indonesia dari Compagnie Générale Des Établissements Michelin (CGEM) senilai Rp206 miliar.

Pada 17 Desember 2021, MASA menandatangani Perjanjian Jual Beli dengan Compagnie Générale des Etablissements Michelin.

Ketika itu, manajemen MASA menilai prospek Michelin Indonesia diyakini akan tetap menjanjikan khususnya ban motor. Untuk segmen ini dikatakan sudah menunjukan pemulihan pasar, hal ini tercermin pada utilisasi produk ban dan permintaan ban yang meningkat sejak kuartal I/2021.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper