Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Naik Dipicu Melemahnya Dolar AS Jelang Rilis Data Ekonomi Pekan Ini

Harga emas ditutup naik pada perdagangan Rabu (24/7/2024) seiring melemahnya dolar jelang rilis data ekonomi AS pekan ini.
Harga emas ditutup naik pada perdagangan Rabu (24/7/2024) seiring melemahnya dolar jelang rilis data ekonomi AS pekan ini./Bloomberg-Chalinee Thirasupa
Harga emas ditutup naik pada perdagangan Rabu (24/7/2024) seiring melemahnya dolar jelang rilis data ekonomi AS pekan ini./Bloomberg-Chalinee Thirasupa

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas naik pada perdagangan Rabu (24/7/2024) seiring melemahnya dolar, dengan fokus investor beralih ke data ekonomi AS yang akan dirilis minggu ini untuk mendapatkan lebih banyak sinyal mengenai waktu penurunan suku bunga The Fed.

Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot ditutup naik 0,1% menjadi US$2,411.50 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS ditutup 0,3% lebih tinggi pada US$2,415.70.

“Indeks dolar AS yang lebih lemah, harga indeks saham AS yang lebih rendah, dan harga minyak mentah yang lebih tinggi, mendukung minat beli emas dan perak," kata Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals.

Indeks dolar (.DXY) turun 0,2%. Melemahnya dolar membuat emas batangan lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya. Nasdaq yang padat teknologi menerima pukulan terbesar di pembukaan Wall Street yang lemah pada hari Rabu.

Investor menantikan laporan AS mengenai produk domestik bruto untuk kuartal kedua pada hari Kamis dan data pengeluaran konsumsi pribadi untuk bulan Juni pada hari Jumat untuk mendapatkan petunjuk mengenai jalur penurunan suku bunga Federal Reserve.

“Hal utama yang membantu emas saat ini adalah ekspektasi pasar bahwa The Fed mungkin benar-benar memutuskan untuk melakukan pemotongan lebih awal dari bulan September,” kata Chris Gaffney, presiden pasar dunia di EverBank.

“Selain itu, pemotongan pajak impor emas dan perak oleh India juga membantu karena hal itu akan meningkatkan permintaan,” tambah Gaffney.

India memotong bea masuk emas dan perak menjadi 6% dari 15%.

Pasar mengantisipasi peluang 100% penurunan suku bunga oleh bank sentral pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Investor juga mencermati perkembangan kampanye pemilu AS, karena Wakil Presiden Kamala Harris diperkirakan akan menjadi kandidat dari Partai Demokrat untuk menghadapi Donald Trump dari Partai Republik.

Sementara itu, harga perak di pasar spot turun 0,6% menjadi US$29,05 per ounce, harga platinum juga naik sekitar 1,1% menjadi US$953,43 dan paladium bertambah 1,4% menjadi US$938,88.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper