Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Balapan Cuan Saham Grup Astra (ASII) & Grup Salim IMAS Sambut GIIAS 2024

Saham emiten otomotif Grup Astra (ASII) dan Grup Salim Indomobil (IMAS) berpeluang mendapat sengatan sentimen GIIAS 2024.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Adu peluang cuan saham emiten otomotif Grup Astra PT Astra International Tbk. (ASII) dan Grup Salim PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) menjelang pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 yang berlangsung pada 18 Juli 2024 hingga 28 Juli 2024.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan saham ASII mengalami tren kenaikan atau uptrend dalam dua bulan terakhir. Sebaliknya, pergerakan harga saham IMAS terpantau justru stagnan sepanjang periode yang sama.

"Dari akhir Mei 2024, tren saham ASII diperkirakan sedang berada di awal fase uptrend-nya, sedangkan saham IMAS masih cenderung sideways," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (12/7/2024).

Alhasil, dia merekomendasikan buy on weakness untuk saham ASII dengan level support Rp4.360 dan level resistance Rp4.640 per saham.

Sementara itu, saham IMAS milik Grup Salim mendapatkan rekomendasi trading buy dengan support Rp1.290 dan level resistance Rp1.350 per saham.

"Target harga saham ASII di level Rp4.800 hingga Rp4.900 per saham, sedangkan saham IMAS memiliki target harga Rp1.390 sampai Rp1.430 per saham,” jelasnya.

Di lain pihak, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai secara teknikal saham ASII juga memiliki peluang naik. Bahkan, dengan target harga yang mencerminkan return dua digit.

"Saham ASII mencoba naik dari MA20 dan batas bawah segitiga asimetris. Selain itu, volume penjualannya mulai meningkat. Kami merekomendasikan akumulasi beli saham ASII," ujarnya kepada Bisnis.

Lebih lanjut dia mengatakan, level support ASII ada di Rp4.360 sedangkan target harga pertama di level Rp4.640 per saham dengan mencerminkan return 2,88%.

"Jika break target harga pertama, maka bisa berlanjut ke target harga kedua di level Rp4.830 atau naik 7,10%, dan target harga ketiga Rp5.075 mencerminkan kenaikan 12,53%,” jelasnya.

Di lain pihak, Tim Riset Indo Premier Sekuritas, Giovanni Dustin dan Ryan Dimitry mengatakan pasar otomotif domestik sedang lesu, tecermin dari volume penjualan mobil yang turun 12% secara year-on-year (YoY) menjadi 72.936 unit pada Juni 2024. 

Adapun, total penjualan mobil Grup Astra pada Juni 2024 tembus 43.908 unit, turun 5,22% secara yoy dibandingkan dengan penjualan sebesar 46.328 unit pada Juni 2023.

Sementara itu, Tim riset Indo Premier menyebut bahwa ajang GIIAS 2024 dapat mendorong kinerja emiten otomotif, seiring dengan peluncuran model-model baru dari ASII dan juga milik Grup IMAS. 

Menurutnya, dalam segmen SUV, dikabarkan bahwa Toyota Corolla Cross facelift, Suzuki Vitara, Nissan Kicks dan Ariya, Hyundai Kona Electric dan Ioniq 5 N, Chery Tiggo 8 Pro max, VinFast VF6 dan VF7, Mazda MX-30, MG 3 Hybrid, Kia Sonet dan Seltos facelift, dan Neta X akan diluncurkan. 

Alhasil, Indo Premier Sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk saham ASII, meskipun saham Grup Astra tersebut mengalami tren pelemahan sepanjang tahun berjalan. 

"Sebagian besar kekhawatiran terhadap ASII kemungkinan telah diperhitungkan pada valuasi saat ini sebesar 6,3 kali price earning 2025. Rekomendasi beli, dengan target harga Rp5.900 per saham," pungkasnya. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper