Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar BUMN Penyumbang Dividen Terbesar 2023, BRI, Pertamina, hingga Telkom

Laporan BPK mengungkapkan total dividen BUMN sepanjang 2023 mencapai Rp82,05 triliun, tumbuh 102,13% secara tahunan.
Laporan BPK mengungkapkan total dividen BUMN sepanjang 2023 mencapai Rp82,05 triliun, tumbuh 102,13% secara tahunan. Bisnis/Himawan L Nugraha
Laporan BPK mengungkapkan total dividen BUMN sepanjang 2023 mencapai Rp82,05 triliun, tumbuh 102,13% secara tahunan. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merilis daftar 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang paling royal membagikan dividen sepanjang 2023.

BPK, dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2023, menyebutkan realisasi setoran dividen BUMN yang masuk pos pendapatan Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) mencapai Rp82,05 triliun. 

Jumlah tersebut mencapai 100,64% dari target yang tertuang dalam Peraturan Presiden 75/2023 yakni sebesar Rp81,53 triliun. Perolehan itu juga lebih besar Rp41,46 triliun atau tumbuh 102,13% dibandingkan dengan realisasi 2022. 

"Secara umum, peningkatan realisasi pendapatan dari kekayaan negara dipisahkan, utamanya dipengaruhi oleh membaiknya kinerja badan usaha pada tahun buku 2023. Perbaikan tersebut tecermin dari kenaikan setoran dividen BUMN perbankan dan nonperbankan,” tulis laporan BPK yang dikutip pada Senin (24/6/2024). 

Dari laporan itu, diketahui PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Pertamina (Persero), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), menghuni daftar puncak BUMN dengan setoran dividen terbesar untuk tahun anggaran 2023.

BBRI tercatat menjadi perusahaan pelat merah dengan setoran dividen terbesar yakni Rp23,23 triliun, meningkat 65,41% dibandingkan realisasi 2022 yakni Rp14,04 triliun. 

Posisi berikutnya adalah Pertamina yang merealisasikan dividen sebesar Rp14,02 triliun pada 2023. Sementara itu, Bank Mandiri menyumbang dividen Rp12,84 triliun dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menyetor Rp8,64 triliun.  

Adapun peringkat ke-5 dihuni oleh holding BUMN pertambangan MIND ID dengan setoran dividen senilai Rp7,45 triliun. Peringkat berikutnya adalah PT Pupuk Indonesia (Persero) yang membagikan dividen ke kas negara sebesar Rp5,04 triliun. 

Di sisi lain, setoran dividen 2023 sejauh ini menjadi yang terbesar dalam sejarah. Masih berdasarkan laporan BPK dari tahun ke tahun, setoran dividen BUMN tercatat sebesar Rp37,64 triliun pada 2015, lalu turun menjadi Rp37,13 triliun tahun 2016.

Selanjutnya, setoran dividen tahun 2017 mencapai Rp43,90 triliun dan meningkat ke Rp45,06 triliun pada 2018. Adapun setoran dividen tahun 2019 tercatat senilai Rp80,7 triliun.

Setoran ini kemudian turun menjadi Rp66,1 triliun pada 2020 dan kembali melemah ke Rp30,5 triliun pada 2021. Namun, pada 2022, setoran dividen BUMN naik menjadi Rp40,6 triliun. 

Pada 2024, pemerintah telah menetapkan target setoran dividen sebesar Rp85,8 triliun. Menteri BUMN Erick Thohir sempat mengatakan bahwa jika tercapai, maka setoran dividen tersebut akan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah.

“Jadi kalau memang tercapai, itu sejarah lagi, yang tahun ini Rp80 triliun, tahun depan jadi Rp85 triliun, itu kan sejarah dividen terbesar yang pernah diberikan,” ujar Erick.  

Daftar 10 BUMN dengan setoran dividen terbesar 2023:

No Perusahaan  Dividen (rupiah)
1 PT Bank Rakyat Indonesia 23.233.807.478.672
2 PT Pertamina  14.024.480.569.987
3 PT Bank Mandiri  12.845.238.801.206
4 PT Telkom Indonesia  8.648.487.373.596
5 MIND ID 7.456.000.000.000
6 PT Pupuk Indonesia  5.046.000.000.000
7 PT Bank Negara Indonesia 4.394.892.745.535
8 PT PLN 2.188.000.000.000
9 PT Pelabuhan Indonesia  1.377.200.000.000
10 Semen Indonesia  847.606.883.956
11 BUMN lainnya  1.997.029.520.918
Jumlah 83.237.985.142.651

Sumber: Laporan BPK

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper