Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nasib Saham GOTO: Betah di Gocap, Ditinggal Founder hingga Kabar PHK Tokopedia

Saham GOTO parkir di level gocap dan mencatatkan penurunan 40,70% Ytd. Pelemahan terjadi di tengah kabar PHK oleh entitas usaha serta mundurnya para founder.
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) telah sepekan parkir di level gocap dan mencatatkan penurunan sebesar 40,70% secara year to date. Pelemahan saham terjadi di tengah kabar PHK oleh entitas usaha serta founder meninggalkan kursi komisaris.

Berdasarkan data RTI Business, pada sesi I perdagangan Jumat (14/6/2024) saham GOTO parkir di level Rp51 per saham atau turun 1,92%. Sepanjang perdagangan saham GOTO berada di level Rp51 hingga Rp53 setelah dibuka di posisi Rp52 pagi tadi.

Hari ini sebanyak 1,59 miliar saham beredar dengan nilai investasi mencapai Rp82,34 miliar. Transaksi terjadi sebanyak 11.136 kali dan kapitalisasi pasar berada pada level Rp61,27 triliun.

GOTO telah berada di posisi gocap sejak perdagangan Jumat (7/6/2024) setelah sebelumnya sempat bergerak naik ke atas Rp60 per saham. Pelemahan tersebut membuat saham GOTO secara akumulasi turun 40,70% secara YTD atau melemah 22,73% dalam sebulan perdagangan.

Adapun GOTO baru saja melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada Selasa lalu, saat itu saham GOTO langsung tergerus 5,36%.

Dalam keputusan RUPST tersebut, pemegang saham resmi menyetujui sejumlah agenda, seperti persetujuan pembelian kembali saham perseroan (shares buyback) hingga perubahan komisaris-direksi. Atas persetujuan RUPS, GOTO akan melakukan buyback saham di pasar dari investor publik senilai Rp3,2 triliun atau setara dengan US$200 juta.

RUPST pun menyetujui perombakan jajaran direksi dan komisaris karena pengunduran diri dan berakhirnya masa tugas. Beberapa nama yang berakhir masa tugasnya yakni Komisaris William Tanuwijaya dan Robert Holmes Swan, Direktur Melissa Siska Juminto. Sementara Komisaris Andre Soelistyo mengundurkan diri.

Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, pendiri Tokopedia William Tanuwijaya dan co-founder Gojek Andre Soelistyo memang akan meninggalkan GOTO usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Kemudian, pemegang saham independen perseroan juga telah menyetujui penunjukan Patrick Sugito Walujo, Direktur Utama GoTo, menjadi pihak yang dapat memiliki saham Seri perseroan.

Saham Seri B adalah saham dengan hak suara multipel atau SHSM (multiple voting shares/MVS) yang diberikan kepada para pemegang saham yang memenuhi persyaratan sesuai Peraturan OJK Nomor 22 Tahun 2021.

Tokopedia PHK Karyawan 

Di tengah pelemahan harga saham serta hengkangnya founder GOTO, entitas GOTO PT Tokopedia justru mengumumkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) hari ini.

Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya disebutkan sumber Bisnis bahwa jumlah yang terdampak mencapai ratusan pegawai. PHK dilakukan setelah mayoritas saham Tokopedia, atau sebesar 75%, digenggam oleh TikTok.

“450 karyawan dari total 5.100 karyawan setelah merger,” kata sumber Bisnis, Jumat (14/6/2024).

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) angkat bicara mengenai kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh ByteDance atas bisnis e-commerce mereka di Tanah Air, TikTok - Tokopedia. GoTo menyerahkan keputusan kepada Tokopedia, yang saat ini dimiliki oleh TikTok, anak usaha ByteDance.

GOTO dalam keterbukaan informasi mengatakan bahwa keputusan PHK oleh PT Tokopedia merupakan hal yang akan ditentukan secara penuh oleh manajemen PT tokopedia, karena GOTO merupakan pemegang saham, bukan merupakan pengendali.

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper