Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Anjlok Usai Israel Serang Iran, Saham BBRI, ASII, BMRI Ambles

IHSG ditutup anjlok 1,11% ke level 7.087,31 pada perdagangan Jumat (19/4/2024), seiring dengan serangan balasan Israel ke pangkalan militer Iran.
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (5/2/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (5/2/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok ke level 7.087,31 pada perdagangan Jumat (19/4/2024), seiring dengan serangan balasan Israel ke pangkalan militer Iran. Saham BBRI, ASII hingga BMRI terpantau ambles hari ini.

Mengutip data RTI Business, IHSG terpantau turun 1,11% atau 79,49 poin menjadi 7.087,31 pada penutupan perdagangan hari ini. Sepanjang sesi, indeks komposit bergerak di rentang 7.036-7.167.

Adapun, sepanjang sesi hari ini, hanya ada 115 saham menguat, sedangkan 456 saham melemah, dan 204 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat Rp11.752 triliun.

Akibat serangan Israel ke kota Isfahan, Iran, bursa kawasan Asia juga kompak merosot ke zona merah siang ini, seperti Nikkei 225 Jepang ambles 2,38%, Hang Seng Index Hong Kong turun 1,23%, Shanghai Composite Index turun 0,40% dan Straits Time Singapura melemah 0,59%.

Di lain sisi, saham migas milik keluarga Panigoro, PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) justru menguat 3,67% ke level Rp1.555 pada sore ini. Disusul emiten migas Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) naik 0,93% ke level Rp218 per saham.

Selanjutnya, saham emas, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) juga menguat 2,03% ke level Rp1.760. Diikuti saham milik Garibaldi Thohir, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) yang naik 1,45% ke level Rp2.800.

Sementara itu, dari jajaran emiten big cap yang parkir di zona merah antara lain, saham AMMN yang turun 0,84%, ASII ambles 3,92%, BBRI melemah 3,65% hingga BMRI turun 1,10%.

Saham yang menduduki jajaran top gainers yaitu PT Panca Global Kapital Tbk. (PEGE) yang melesat 34,18% ke level Rp106 per saham. Sementara itu saham top losers yakni PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) ambles 15,88% ke level Rp143 per saham.

Sebelumnya, Investment Analyst Reliance Sekuritas Reza Priyambada menjelaskan ketegangan politik biasanya akan berimbas negatif ke pasar keuangan, dengan faktor risiko yang menjadi meningkat dan pelaku pasar akan cenderung wait and see, serta stay away dari market.

"Adanya perang tentu akan meningkatkan risiko kekhawatiran. Dengan meningkatnya risiko tersebut maka akan meningkatkan imbal hasil atau yield dari surat utang dan peningkatan demand terhadap asset safe haven semisal emas maupun dolar AS," ucap Reza, Jumat (19/4/2024).

Apalagi, lanjutnya, meningkatnya tensi geopolitik ini terjadi di Timur Tengah, tempat sumber minyak mentah berasal. Hal ini bisa diperkirakan juga akan menyulut kenaikan harga minyak mentah dan juga harga energi lainnya.

"Meningkatnya sejumlah hard commodities tadi juga akan merembet ke kenaikan soft commodities semisal gandum, kopi, dan lainnya. Pada akhirnya, bisa memicu kenaikan inflasi global," tutur Reza.

Apabila inflasi meningkat, lanjut Reza, maka sejumlah bank sentral akan mempertahankan tingkat suku bunga dan bahkan menaikkan tingkat suku bunga mereka jika pergerakan inflasi mengalami lonjakan.

Adapun Reliance Sekuritas belum mengubah target IHSG untuk saat ini, yakni pada 7.810 untuk base scenario, dan 8.010 untuk bullish scenario.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper