Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Melemah jelang Data Inflasi AS

Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (26/3/2024) seiring dengan aksi profit taking setelah rekor beberapa waktu lalu.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA - Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (26/3/2024) seiring dengan aksi profit taking setelah rekor beberapa waktu lalu. Investor juga akan memantau data inflasi Amerika Serikat pekan ini sebagai sinya kebijakan suku bunga The Fed.

Nasdaq Composite (IXIC) yang sarat saham teknologi turun 0,42%. S&P 500 (GSPC) merosot 0,28%, sedangkan Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun sekitar 0,08%.

Pada hari Selasa, pasar berfokus ke data ekonomi. Pesanan barang tahan lama pulih selama bulan Februari, naik 1,4% bulan lalu di tengah peningkatan pesanan peralatan transportasi dan mesin, menurut Biro Sensus Departemen Perdagangan.

Dalam berita ekonomi lainnya, Indeks Harga Rumah Nasional S&P CoreLogic Case-Shiller naik 6% pada bulan Januari dibandingkan tahun lalu, naik dari kenaikan 5,6% pada bulan Desember. Peningkatan tahunan pada bulan Januari merupakan yang tertinggi sejak tahun 2022.

Sementara itu, data baru mengenai kepercayaan konsumen AS menunjukkan konsumen merasa kurang percaya diri terhadap kondisi perekonomian AS di masa depan.

Menurut data baru yang dirilis Selasa pagi, Indeks Keyakinan Konsumen Conference Board untuk bulan Maret berada pada angka 104,7, sedikit berubah dari revisi 104,8 pada bulan Februari.

Namun, "Indeks Ekspektasi", yang melacak prospek jangka pendek konsumen terhadap pendapatan, bisnis, dan kondisi pasar tenaga kerja, turun menjadi 73,8 pada bulan Maret dari 76,3 pada bulan lalu. Secara historis, angka di bawah 80 dalam kategori tersebut menandakan resesi di tahun mendatang.

Seluruh data minggu ini menjadi pembuka untuk acara utama pada hari Jumat, ketika pemerintah akan merilis Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi, atau dikenal sebagai PCE. Hal ini berisi pandangan yang disukai Federal Reserve terhadap laju inflasi, dalam bentuk pertumbuhan PCE "inti".

Dalam berita perusahaan, perusahaan media sosial mantan Presiden Donald Trump memulai debutnya di Wall Street setelah merger dengan Digital World Acquisition Corp. Saham Trump Media & Technology Group Corp. (DJT), yang telah meningkat lebih dari 50% di awal sesi, berakhir hari itu naik 16%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Sumber : Yahoo Finance
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper