Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antrean IPO Bursa Capai 20 Emiten, 3 di Antaranya Beraset Rp3 Triliun

BEI mencatat ada 20 perusahaan antre IPO per 16 Februari 2024. Tiga diantara calon emiten yang antre dalam pipeline IPO itu memiliki aset Rp3 triliun.
Karyawati mengamati pergerakan harga saham di kantor PT Mandiri Sekuritas di Jakarta, Rabu (9/11/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati mengamati pergerakan harga saham di kantor PT Mandiri Sekuritas di Jakarta, Rabu (9/11/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 20 perusahaan yang berada dalam antrean penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) per 16 Februari 2024. Tiga diantara calon emiten yang antre dalam pipeline IPO itu memiliki aset Rp3 triliun.

Berdasarkan data pipeline BEI, ada 2 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp250 miliar yang antre IPO, sedangkan 3 perusahaan lainnya memiliki aset skala kecil di bawah Rp50 miliar.

Adapun, 15 perusahaan lainnya memiliki aset skala menengah di antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar yang masih antre untuk listing di Bursa.  

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyebut, hingga Jumat (16/2/2024) telah tercatat 18 emiten yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun sebesar Rp3,38 triliun.

"Hingga saat ini, terdapat 20 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," ujar Nyoman dalam keterangan resmi, Sabtu, (16/2/2024).

Jika ditilik berdasarkan sektornya, perusahaan dari sektor industrial mendominasi dengan total 6 perusahaan. Disusul perusahaan dari sektor consumer cyclicals dan non-cyclicals masing-masing sebanyak 4 perusahaan.  

Berikutnya, ada 3 perusahaan di sektor teknologi, serta 2 perusahaan sektor basic material dan 1 perusahaan properti dan real estate.

Diberitakan sebelumnya, BEI membidik tiga perusahaan beraset di atas Rp3 triliun dapat mencatatkan saham perdana alias IPO pada 2024.

Nyoman menyampaikan bahwa pihaknya selalu menargetkan ada lighthouse company atau perusahaan yang dianggap sebagai mercusuar, untuk melantai di Bursa setiap tahunnya. 

Menurutnya, perusahaan lighthouse memiliki beberapa karakter, salah satunya free float atau saham yang dimiliki publik minimal 15%. Adapun dari sisi aset senilai Rp3 triliun. 

“Kami targetkan 3 [perusahaan] lighthouse, tentu itu minimal. Kalau dari sisi jumlah total efek dari 200 menjadi 250,” ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Adapun, sepanjang pekan ini periode 12-16 Februari 2024 tercatat ada 5 emiten yang melantai di BEI, di antaranya yaitu PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA), PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP), PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE), PT Ecocare Indo Pasifik Tbk (HYGN), dan PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK). 

Selain itu, dari pipeline obligasi hingga saat ini BEI juga mencatat penerbitan 13 emisi dari 11 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp13,4 triliun. Hingga Jumat (16/2) terdapat 13 emisi dari 9 penerbit EBUS.  

Untuk rights issue, BEI mencatat 4 perusahaan yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp3,08 triliun. Hingga saat ini masih ada 24 perusahaan yang masih dalam antrean pipeline rights issue BEI.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper