Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Divestasi PTPP Masih Berlanjut usai Lepas PLTA ke Grup Salim META

Aksi divestasi PTPP masih akan berlanjut sepanjang 2024 usai melepas PLTA miliknya kepada PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) milik grup Salim.
Dionisio Damara Tonce,Hafiyyan
Jumat, 5 Januari 2024 | 11:06
Aktivitas proyek konstruksi gedung bertingkat yang dikerjakan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Aktivitas proyek konstruksi gedung bertingkat yang dikerjakan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konstruksi BUMN, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) masih berencana melanjutkan penjualan aset di 2024 usai melepas sahamnya di proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) kepada PT Energi Infranusantara (EI) yang merupakan anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META).

Corporate Secretary PTPP Bakhtiyar Efendi menjelaskan, anak perusahaan PTPP yaitu PT PP Energi telah melakukan penjualan seluruh saham (Divestasi) pada PT Inpola Meka Energi. Kedua pihak telah melakukan penandatanganan Akta Jual beli Saham atau Sales Purchase Agreement (SPA) atas kepemilikan saham tersebut.

Acara penandatanganan SPA dilakukan di Kantor Notaris Eny Sapratila, S.H., M.Kn., Kabupaten Karawang pada hari Kamis (28/12/2023). Penandatanganan tersebut dihadiri oleh Supriyadi selaku Direktur PT PP Energi dan Ridwan Abdul Chalif Irawan selaku Direktur Utama PT Energi Infranusantara.

“Dana segar hasil penjualan saham PT Inpola Meka Energi dapat menambah kas PT PP Energi sehingga likuiditas menjadi lebih besar di posisi aset lancar dan solvabilitas menjadi terjaga. Hal ini selaras dengan strategi perusahaan dalam rangka penyehatan keuangan melalui divestasi beberapa portofolio bisnis," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (4/1/2024).

PTPP diketahui memang tengah gencar melakukan aksi divestasi dalam rangka menurunkan utang yang dimiliki perseroan.

Hingga kuartal III/2023, PTPP mencatatkan peningkatan liabilitas sebesar 41,90% year-to-date (YtD) menjadi Rp44,21 triliun. Adapun total aset mencapai Rp59,31 triliun alias naik 2,96% YtD, sementara ekuitas sebesar Rp15,09 triliun atau hanya tumbuh 1,87% YtD.

Di tengah peningkatan liabilitas, Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP Sinur Linda Gustina menyampaikan bahwa perseroan akan melakukan divestasi aset guna meningkatkan arus kas dan merampingkan portofolio bisnis.

Salah satu aset yang sudah dilepas adalah saham PT Sinergi Investasi Properti (SIP) sebanyak 90.800 lembar dengan nilai sebesar Rp1,16 juta per saham pada akhir Juni 2023. Dari aksi divestasi tersebut, PTPP mengantongi dana senilai Rp105,9 miliar.

“Dan, sedang dalam proses due diligence dengan investor potensial adalah PT Ferry Property di mana saham kami 49%,” ujar Linda dalam paparan publik, Rabu (20/12/2023).

Emiten BUMN Karya ini juga berencana melepas kepemilikan sahamnya di PT Citra Waspphutowa yang bergerak di bidang pengelolaan jalan tol ruas Depok-Antasari. PTPP berencana melego 6,74% kepemilikan saham di perusahaan tersebut.

PTPP rencananya turut menjual 70% saham di salah satu portofolio anak usahanya PT PP Energi, yakni PT Odira Karang Agung. Linda menuturkan Odira Energi bersama investor potensial kini sedang berproses melakukan eksplorasi gas.

“Berlangsung juga dalam waktu dekat akan selesai di GSPA [Gas Sale Purchase Agreement] dan dilanjut SPA [Sale Purchase Agreement] yaitu PT Inpola Meka Energi. Ini adalah salah satu portofolio anak usaha PT PP Energi,” ungkap Linda.

Tak berhenti di sana, perseroan melalui PT Presisi Tbk. (PPRE) saat ini sedang melangsungkan lelang kendaraan dan alat berat yang jarang digunakan. Pada saat bersamaan, PTPP juga akan melego sahamnya di PT PP Properti Suramadu.

Dan yang paling anyar sebagaimana telah disinggung di atas, PT PP Energi sepakat untuk melepaskan kepemilikan saham yang dimiliki oleh perusahaan sebesar 38,77% atau 496.645 lembar saham di PT Inpola Meka Energi dengan nilai divestasi sebesar Rp45.175.799.394 (Rp45,17 miliar) kepada investor asal Indonesia, yaitu PT Energi Infranusantara.

EI sebagai entitas Grup Salim yang juga anak usaha META, merupakan salah satu investor di sektor energi terbarukan dengan pengalaman lebih dari 11 tahun di Indonesia.

PT Inpola Meka Energi merupakan perusahaan yang bergerak di sektor energi terbarukan yang dibentuk sejak tahun 2008. PT Inpola Meka Energi merupakan pemegang konsesi Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) di Lau Gunung, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

TARGET TURUNKAN UTANG

Dalam kesempatan sebelumnya, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTPP, Agus Purbianto, menjelaskan total utang perseroan terbagi atas utang berbunga dan tidak berbunga. Kini, perseroan lebih berfokus untuk menurunkan utang berbunga.

“Kami lagi upayakan pertama adalah menurunkan utang berbunga dengan cara pertama yakni divestasi dan kedua penting dari proyek-proyek ini akan kami kebut sehingga penjualan bisa checkup dan dari cash in bisa jauh lebih bagus,” ujarnya baru-baru ini.

Menurutnya, sampai dengan akhir tahun 2023, PTPP menargetkan utang perusahaan dapat turun sebesar 2% – 3%. Persentase ini diakui cukup kecil karena pengeluaran utang terbesar PTPP bersumber dari sektor properti yang kini sedang lesu.

“Sektor properti sekarang mengalami pasar yang belum preferable dan sifatnya ritel, sehingga kami tidak bisa dengan cepat untuk menghasilkan cash guna menutupi utang,” kata Agus.

Meski demikian, dia berharap upaya divestasi yang sedang dilakukan PTPP mampu menurunkan liabilitas perseroan secara signifikan. Pelepasan aset bervaluasi jumbo milik perusahaan diperkirakan mampu menurunkan utang hingga 25% dalam kurun 1 – 2 tahun.

“Jadi, nanti pada mungkin 1-2 tahun lagi terkait dengan beberapa divestasi objek kami yang secara pengeluaran capex cukup besar, harapannya juga valuasinya besar dan itu yang akan bisa menurunkan utang PTPP kira-kira 20%-25%,” pungkasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper