Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Gandeng Vietnam, KSEI Bidik Kerja Sama dengan Eropa hingga AS

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik kerja sama dengan lembaga kliring dan kustodian Eropa hingga Amerika Serikat (AS).
Karyawati beraktivitas di dekat layar pergerakan saham pada salah satu perusahaan sekuritas di Jakarta, Senin (16/10/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di dekat layar pergerakan saham pada salah satu perusahaan sekuritas di Jakarta, Senin (16/10/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik kerja sama dengan lembaga kliring dan kustodian Eropa hingga Amerika Serikat (AS). Sebelumnya KSEI juga sudah meneken MoU kerja sama dengan Vietnam Securities Depository and Clearing Corporation (VSDC) pada 18 Oktober 2023.

Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat mengatakan pihaknya ingin memperluas kerja sama dengan Central Securities Depositories (CSD) di berbagai negara untuk meningkatkan kontribusi bagi pengembangan pasar modal Indonesia.

"Jadi ini merupakan sesuatu yang saya kira akan dibangun terus secara secara kelembagaan, KSEI membangun kerja sama dan networking dengan teman-teman di Asia. Kami juga menjajaki kerja sama dengan negara-negara di Eropa maupun Amerika," ujar Samsul di Jakarta pada Rabu, (27/12/2023).

Lebih lanjut dia mengatakan, KSEI terus memantau perkembangan yang terjadi di pasar global. Misalnya, di Amerika dan Kanada akan menerapkan sistem penyelesaian transaksi atau settlement dari sebelumnya dua hari kerja (T+2) menjadi satu hari kerja (T+1) pada tahun depan.

"Amerika dan Kanada per Mei 2024 nanti mereka sudah akan berubah dari T+2 menjadi T+1, itu sudah direncanakan. Kalau kita di Indonesia masih T+2, nah sampai saat ini memang kita belum belum juga mengarah ke arah sana," kata dia.

Sebagai informasi, penandatanganan MoU antara KSEI dengan CSD negara lain sudah dimulai sejak 2000, yaitu bersama The Central Depository (Pte) Limited (Singapore) pada 2000, kemudian diikuti dengan Thailand Securities Depository Company Limited pada 2009, Japan Securities Depository Center, Inc pada 2009. 

Selanjutnya, KSEI juga bekerja sama dengan Korea Securities Depository pada 2012 dan 2014, Central Securities Depository of Iran pada 2013, Taiwan Depository & Clearing Corporation pada 2016, serta Markezi Kayit Kurulusu Turki pada 2017.

Adapun, KSEI menargetkan pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Indonesia tembus hingga 15 juta investor pada 2024 mendatang. KSEI membidik pertumbuhan jumlah investor sebesar 2,5 juta investor per tahun. Sementara itu, per 20 Desember 2023 KSEI sudah mencatatkan sebanyak 12,13 juta investor di pasar modal.

"Jadi kalau sekarang jumlah investor 12,13 juta, ya targetnya di tahun 2024 mudah-mudahan bisa tercapai di angka sekitar 14,5 juta sampai 15 juta," ujar Samsul.

Hal itu, lanjutnya, sejalan dengan peta jalan atau roadmap pasar modal Indonesia tahun 2023 – 2027 yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah investor pasar modal di Tanah Air ditargetkan mencapai angka 20 juta hingga tahun 2027.

Adapun, jumlah investor per 20 Desember 2023 sebanyak 12,13 juta itu naik 17,6% secara year-on-year (yoy) dibandingkan tahun 2022 sebanyak 10,31 juta investor.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper