Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Itama Ranoraya (IRRA) Siapkan Capex Rp320 Miliar di 2024, Tambah Lini Bisnis Baru

Itama Ranoraya (IRRA) akan menyerap belanja modal 2024 untuk biaya operasional perusahaan, khususnya pembelian alat-alat kesehatan yang sifatnya durable.
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Itama Ranoraya Tbk. saat seremoni pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (15/10/2019). - Bisnis/Azizah Nur Alfi
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Itama Ranoraya Tbk. saat seremoni pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (15/10/2019). - Bisnis/Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten alat kesehatan, PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) siap menggelar ekspansi dengan memperluas portofolio produk dan menambah berbagai lini bisnis baru pada 2024. Oleh sebab itu, perseroan menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp320 miliar tahun depan.

Direktur Keuangan IRRA, Nanan Meinanta  mengatakan, dari capex yang dianggarkan perseroan tahun depan, sebagian besar akan digunakan untuk pembelian alat-alat kesehatan dengan kontrak yang sifatnya jangka panjang.

Capex yang kami rencanakan sejumlah Rp320 miliar akan kami gunakan untuk biaya operasional perusahaan, khususnya pembelian alat-alat kesehatan yang sifatnya durable. Alat-alat ini memberikan dampak positif long term bagi revenue,” ujar Nanan dalam paparan publik IRRA, Rabu, (20/12/2023).

Adapun, IRRA berencana melakukan ekspansi pada sejumlah kategori, termasuk consumable dan hospital supplies, vitro diagnostics, surgical & critical care, dan pharmaceutical & maternal and neonatal care.

Tak hanya itu, IRRA juga berencana menambah lini bisnis baru yang berfokus pada kategori radiologi dan critical care, membuka cabang baru untuk memperluas jaringan distribusi, serta memperluas jangkauan ke lebih banyak pelanggan di Indonesia.

Lebih lanjut Nanan mengatakan, tak hanya mengembangkan beragam produk portofolio, pada Juli 2023 lalu IRRA juga telah mengakusisi 15.000 saham atau setara 75% saham PT Kencana Pilar Mandiri (KPM), perusahaan yang bergerak di bidang distribusi in-vitro diagnostics, radiology, cardiology, dan hemodialysis. 

“Akuisisi yang dilakukan pada 75% saham KPM merupakan bentuk komitmen perseroan untuk melayani pelanggan dengan servis terbaik. Pasca-akuisisi dan ekspansi ini, tentu kami berharap dapat mempercepat pertumbuhan bisnis perusahaan yang akan selaras dengan kinerja keuangan,” pungkas Nanan.

Menilik kinerja keuangannya, per kuartal III/2023 IRRA membukukan laba bersih sebesar Rp15,28 miliar. Laba itu turun 62,25% secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp40,49 miliar.

Turunnya laba bersih seiring dengan merosotnya pendapatan 44,86% yoy menjadi Rp305,78 miliar, dibanding 9 bulan pertama 2022 sebesar Rp554,56 miliar.

Secara rinci berdasarkan segmen, penjualan IRRA ditopang dari produk diagnostik in vitro sebesar Rp187,81 miliar, disusul alat kesehatan non-elektromedik sebesar Rp90,09 miliar, alat kesehatan elektromedik Rp21,12 miliar, dan lain-lain sebesar Rp6,74 miliar.

Beban pokok IRRA juga menyusut menjadi Rp231,06 miliar dibanding periode sama 2022 sebesar Rp450,28 miliar. Alhasil, laba kotor terpangkas menjadi Rp74,71 miliar dibanding Rp104,27 miliar pada periode sebelumnya.

Di lain sisi, kas dan bank akhir tahun IRRA justru tercatat naik 23,97%  menjadi Rp14,98 miliar per kuartal III/2023, dibanding periode tahun sebelumnya sebesar Rp12,09 miliar.

Berdasarkan neraca, total aset IRRA turun menjadi Rp703,59 miliar per 30 September 2023, dibanding posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp733,92 miliar.

Liabilitas IRRA turun menjadi Rp231,49 miliar dibanding akhir 2022 sebesar Rp249,88 miliar. Sedangkan ekuitas turun menjadi Rp472,1 miliar dari posisi Desember 2022 sebesar Rp484,04 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper