Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TikTok Shop Merapat ke GOTO, Sahamnya Berpotensi Rebound

TikTok milik ByteDance Ltd. dikabarkan telah mencapai kesepakatan dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). Sahamnya berpotensi rebound.
Pengemudi gojek mengambil paket barang yang dibeli dari Tokopedia di salah satu gudang Jakarta, Senin (24/5/2021). - Bloomberg/Dimas Ardian
Pengemudi gojek mengambil paket barang yang dibeli dari Tokopedia di salah satu gudang Jakarta, Senin (24/5/2021). - Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - TikTok milik ByteDance Ltd. dikabarkan telah mencapai kesepakatan dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) untuk kembali menghidupkan platform e-commerce TikTok Shop di Indonesia. Sahamnya diprediksi mampu rebound.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pergerakan saham GOTO hari ini masih terkoreksi dan disertai oleh volume penjualan, namun demikian koreksi dari GOTO tertahan oleh MA20. 

"Rekomendasi speculative buy untuk saham GOTO dengan level support di Rp91 dan resisten di Rp104 per saham," ujar Herditya kepada Bisnis, Selasa, (5/12/2023).

Melansir Bloomberg, Selasa, (5/12/2023), TikTok telah menyetujui untuk bekerja sama dengan GOTO untuk mengembangkan TikTok Shop, dibanding bersaing langsung dengan beberapa platform e-commerce di Indonesia.

"Kedua pihak berencana mengumumkan rincian kerjasama itu secepatnya pada minggu depan, kata sumber yang enggan disebutkan namanya sebelum kesepakatan resmi diumumkan," tulis Bloomberg dikutip Selasa, (5/12/2023).

Meskipun kedua perusahaan telah mencapai kesepakatan informal, rincian akhir dari kerja sama tersebut sedang diselesaikan dan dapat berubah sebelum diumumkan. Perjanjian tersebut juga masih harus menunggu persetujuan peraturan dan masih berpotensi gagal.

Adapun, investasi di Tokopedia akan menjadi investasi pertama bagi TikTok Shop milik ByteDance. Sebelumnya, kiprah TikTok Shop di Indonesia melawan Shopee milik Sea Ltd. dan Tokopedia dkk sempat terhenti ketika muncul keluhan dari para pedagang lokal yang memaksa TikTok untuk menutup TikTok Shop.

Tujuan utama ByteDance adalah menghidupkan kembali layanan belanja online di arena ritel terbesar di Asia Tenggara. Pasalnya, Indonesia merupakan pasar pertama dan terbesar bagi TikTok Shop.

Bloomberg melaporkan, TikTok telah berupaya melibatkan pejabat pemerintah dan sejumlah perusahaan teknologi untuk mencari cara memulai kembali operasi e-commerce di Tanah Air. Setidaknya, TikTok telah berbicara dengan lima perusahaan termasuk Tokopedia milik GOTO, PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dan Blibli milik PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) tentang kemungkinan kemitraan.

Kendati demikian, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kementerian Perdagangan Isy Karim mengatakan pihaknya belum berkomunikasi dengan pihak TikTok terkait arah bisnis TikTok ke depannya.  

“Kemendag belum menerima informasi mengenai TikTok membuka e-commerce di Indonesia, termasuk mekanisme seperti apa baik melalui kerja sama atau membuka PT sendiri,” ujar Isy kepada Bisnis, Jumat (1/12/2023).

Kerja sama dengan TikTok pun juga berpotensi menjadi peluang besar bagi GOTO, karena perusahaan asal China itu memiliki sekitar 125 juta pengguna di Indonesia. Selain itu TikTok Shop pun diperkirakan akan menguasai 13,2% pangsa pasar e-commerce Asia Tenggara pada 2023.

Kerja sama itu juga sejalan dengan misi CEO GOTO, Patrick Walujo yang menargetkan akan membawa perseroan untuk mencapai profitabilitas, sebab pengembangan e-commerce memiliki potensi jangka panjang.

Adapun pada sesi I hari ini, Selasa, (5/12/2023), saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) terpantau ambles 4% ke level Rp96 per saham usai sempat menembus konsensus analis. Namun pada saat bersamaan, saham GOTO juga menjadi saham terlaris siang ini dengan nilai transaksi Rp957,7 miliar.

----

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper