Bisnis.com, JAKARTA – Noice milik PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI) membeberkan syarat yang diperlukan bagi masyarakat untuk membuat siniar alias podcast di platform tersebut.
Dalam paparan publik yang digelar MARI pekan lalu, CEO Noice Rado Yanu mengatakan tidak ada syarat khusus bagi publik yang ingin memiliki konten siniar di aplikasi berlogo kuning itu.
“Tidak ada syaratnya, siapapun bisa. Cukup datang ke Noice dan daftar,” ujarnya dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (21/11/2023).
Rado menuturkan bahwa saat ini yang paling diminati oleh pembuat konten atau creator adalah kemungkinan siniar mereka dapat dimonetisasi. Dengan demikian, hal itu memungkinkan para content creator meraih pendapatan dari penggemarnya.
Noice resmi hadir sebagai salah satu penyedia audio terbesar di Indonesia pada 2018 yang sampai dengan saat ini terus memproduksi berbagai konten audio berkualitas.
Berdasarkan keterangan di situs resmi Noice, lebih dari 2 juta pengguna telah menikmati siniar, audiobook, dan original series. Selain itu, sejumlah pesohor, seperti Andre Taulany, Vincent Rompies, dan Desta Mahendra diketahui memiliki program siniar di Noice.
Baca Juga
Terkait dengan topik yang rilis di Noice, Chief Business Officer Noice Niken Sasmaya mengatakan bahwa pihaknya berupaya menjaga agar setiap konten sesuai dengan pedoman komunitas. Upaya peninjauan ulang tersebut dilakukan secara rutin.
“Secara rutin tim kami melakukan review konten. Apabila tidak sesuai dengan pedoman komunitas, tentunya akan kami turunkan. Selain itu, kami juga dibantu oleh para pengguna untuk melaporkan konten yang tidak sesuai,” pungkasnya.
Dalam perkembangan lain, Mahaka Radio sebagai induk perusahaan Noice, masih mencatatkan rugi bersih sampai dengan kuartal III/2023.
Berdasarkan laporan keuangan per akhir September lalu, MARI membukukan rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp30,51 miliar. Jumlah ini menciut 15,62% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sejatinya perseroan masih mencatatkan kinerja positif dari sisi pendapatan. Selama Januari-September 2023, pendapatan MARI tumbuh 25,59% year-on-year (YoY) menjadi Rp61,6 miliar.
Kenaikan tersebut didorong oleh pendapatan dari program iklan radio yang meningkat 7,46% YoY menjadi Rp55 miliar, segmen spot meraup Rp29,56 miliar atau tumbuh 42,57%, sementara iklan radio adlibs bertumbuh 19,11% YoY menjadi Rp14,64 miliar.
Namun, setelah diakumulasikan dengan berbagai pendapatan dan beban, MARI membukukan rugi sebelum pajak Rp74,28 miliar. Salah satu penyebab rugi ini diakibatkan oleh meningkatnya beban umum dan administrasi sebesar 23,73% YoY menjadi Rp112,06 miliar.
Hingga kuartal III/2023, MARI membukukan total aset sebesar Rp504,14 miliar atau turun 14,90% year-to-date (YtD), sementara liabilitas turun 2,47% YtD menjadi Rp413,54 miliar, dan ekuitas mencapai Rp90,59 miliar alias anjlok 46,21% YtD.
Sementara itu, arus kas setara kas pada akhir periode September 2023 mencapai Rp75,55 miliar, atau terkoreksi sebesar 67,40 YoY dari posisi sebelumnya Rp231,76 miliar.