Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten produsen bir Bintang, PT Multi Bintang Indonesia Tbk. (MLBI) dan PT Trans Power Marine Tbk. (TPMA) berbeda arah pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (14/11/2023), seiring dengan jatuhnya tanggal batas hak dividen atau cum dividen.
Mengutip RTI Business pukul 09.30, saham MLBI terpantau stagnan pada level Rp8.050 per saham. Sepanjang sesi pembukaan saham MLBI bergerak pada rentang Rp8.025 hingga Rp8.050.
Kapitalisasi pasar MLBI mencapai Rp16,96 triliun dengan valuasi PER 18,36 kali. Dalam 6 bulan terakhir, saham MLBI telah ambles 10,31%.
Sementara saham TPMA terpantau menguat 1,53% atau 10 poin ke lvel harga Rp665 per saham. Sepanjang perdagangan pagi ini, saham TPMA bergerak pada rentang Rp655 hingga Rp670.
Adapun, kapitalisasi pasar TPMA mencapai Rp1,75 triliun dengan valuasi PER 6,43 kali. Dalam 6 bulan terakhir, saham TPMA telah melesat 37,97,%.
Sebagaimana diketahui, Manajemen MLBI menyampaikan perseroan akan membagikan dividen interim dari laba bersih per September 2023 sejumlah Rp110 per saham atau secara total Rp231,77 miliar. Dividen dibagikan kepada pemilik 2,107 miliar saham.
Baca Juga
"Dividen interim dibagikan berdasarkan raihan laba MLBI per 30 September 2023," papar pengumuman MLBI, Senin (6/11/2023).
Kinerja MLBI cenderung bertumbuh sepanjang tahun ini. Per September 2023, pendapatan MLBI naik menjadi Rp2,27 triliun dibandingkan dengan sebelumnya Rp2,11 triliun per September 2022.
Penjualan MLBI per September 2023 ditopang pasar lokal Rp2,26 triliun, sedangkan ekspor Rp4,78 miliar. Dari sisi produk, kelompok alkohol berkontribusi Rp2,03 triliun dan non alkohol Rp233,07 miliar.
Alhasil, MLBI mencatatkan laba berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp692,74 miliar per September 2023. Laba bersih tersebut naik dari Rp606,61 miiar per September 2022.
Sementara PT Trans Power Marine Tbk. (TPMA) memutuskan membagikan dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp78,99 miliar.
Corporare Secretary Rudy Sutiono mengatakan pembagian dividen interim tahun buku 2023 sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 2 November.
“Rincian dividen yang akan dibayarkan adalah Rp78,99 miliar atau setara Rp30 per saham,” katanya dalam keterbukaan informasi Bursa, dikutip Senin (6/11/2023).
Pembagian dividen ini berlandaskan laporan keuangan kuartal III/2023, di mana TPMA membukukan laba bersih sebesar US$13,15 juta atau sekitar Rp203,71 miliar (kurs jisdor Rp15.487) dengan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar US$57,85 juta.
Jika dihitung dengan laba bersih per September dengan besaran jumlah dividen yang dibayarkan, maka dividend payout ratio TPMA tercatat sebesar 38,77%.
