Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Grup Astra per Kuartal III/2023: ASII, UNTR, AUTO, AALI, ASGR, ACST

Emiten Grup Astra di bawah naungan PT Astra International Tbk. (ASII) menorehkan kinerja keuangan yang bervariasi per kuartal III/2023.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk. (ASII) Djony Bunarto Tjondro saat konferensi pers pemaparan publik. Emiten Grup Astra di bawah naungan PT Astra International Tbk. (ASII) menorehkan kinerja keuangan yang bervariasi per kuartal III/2023. /Bisnis-Rinaldi Mohammad Azka.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk. (ASII) Djony Bunarto Tjondro saat konferensi pers pemaparan publik. Emiten Grup Astra di bawah naungan PT Astra International Tbk. (ASII) menorehkan kinerja keuangan yang bervariasi per kuartal III/2023. /Bisnis-Rinaldi Mohammad Azka.

Bisnis.com, JAKARTA - Sederet emiten Grup Astra di bawah naungan PT Astra International Tbk. (ASII) menorehkan kinerja keuangan yang bervariasi per kuartal III/2023. Entitas usaha di sektor komponen otomotif terus melaju, sedangkan sektor komoditas dan konstruksi masih bergerak landai. 

Adapun hingga Selasa, (31/10/2023), enam emiten konglomerasi Grup Astra telah menyampaikan laporan keuangan per 30 September 2023. Selain ASII sebagai induk, entitas yang mencetak kinerja mentereng di antaranya PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) dan PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) yang mencatatkan kenaikan laba.

Di sisi lain, emiten pertambangan Grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR) dan emiten CPO PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) membukukan penurunan laba pada periode 9 bulan 2023, sedangkan emiten konstruksi PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) masih membukukan rugi bersih.

Daftar Kinerja Grup Astra Kuartal III/2023

1. PT Astra International Tbk. (ASII)

Emiten konglomerasi, PT Astra International Tbk. (ASII) menorehkan laba bersih sebesar Rp25,69 triliun hingga kuartal III/2023. Capaian tersebut ditopang dari berbagai divisi bisnis Grup Astra yang mencatatkan kinerja moncer, terutama pertambangan dan otomotif. 

Berdasarkan laporan keuangan di laman BEI, laba bersih ASII naik 10,12% secara year-on-year (yoy) hingga 30 September 2023 menjadi Rp25,69 triliun, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp23,33 triliun. 

Kenaikan laba bersih ASII didorong meningkatnya pendapatan 8,83% yoy menjadi Rp240,91 triliun, dibanding periode sama 2022 sebesar Rp221,35 triliun. Selain pendapatan jumbo dari segmen otomotif dan pertambangan, pendapatan ASII juga dikontribusi dari sektor jasa keuangan, agribisnis, infrastruktur, teknologi, dan properti.

Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro mengatakan kinerja perseroan sepanjang 9 bulan pertama tahun 2023 cukup baik. Torehan itu mencerminkan pemulihan pasca-pandemi yang terus berlanjut. Grup ASII mencatatkan kontribusi yang lebih tinggi dari hampir seluruh divisi bisnis.

"Kami melihat Grup akan dapat tetap resilien di tengah ketidakpastian perekonomian global dan membukukan kinerja yang baik hingga akhir tahun dengan pertumbuhan yang moderat pada kuartal terakhir," ujar Djony dalam keterangannya dikutip Selasa, (31/10/2023).

Kinerja Grup Astra per Kuartal III/2023: ASII, UNTR, AUTO, AALI, ASGR, ACST

2. PT United Tractors Tbk. (UNTR)

PT United Tractors Tbk. (UNTR) mencetak pendapatan bersih sebesar Rp97,59 triliun. Pendapatan bersih ini meningkat 6,63% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp91,53 triliun. 

Masing-masing kontribusi pendapatan unit usaha UNTR yaitu kontraktor penambangan 40%, mesin konstruksi 29%, pertambangan batu bara 25%, pertambangan emas 4%, industri konstruksi 2%, dan energi kurang dari 1% terhadap total pendapatan bersih konsolidasian.

Namun, laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk atau laba bersih UNTR turun sebesar 3% menjadi Rp15,3 triliun per kuartal III/2023, dari Rp15,9 triliun pada periode sebelumnya akibat kenaikan biaya keuangan dan kerugian nilai tukar mata uang asing. 

3. PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO)

Emiten komponen otomotif Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tembus Rp1,31 triliun, atau naik 57,71% secara yoy dibandingkan per kuartal III/2022 sebesar Rp831,69 miliar. 

Melesatnya laba bersih AUTO didorong meningkatnya pendapatan 4,36% yoy menjadi Rp14,08 triliun, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp13,49 triliun. 

Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan AUTO ditopang dari segmen manufaktur komponen otomotif sebesar Rp8,68 triliun, diikuti segmen perdagangan atau trading yang berkontribusi Rp6,42 triliun. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp1,02 triliun.

Adapun, pendapatan ekspor AUTO tercatat turun 4,59% yoy menjadi Rp1,13 triliun hingga 30 September 2023, dibanding periode sama 2022 sebesar Rp1,19 triliun. 

Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya mengatakan pihaknya akan terus memaksimalkan berbagai peluang ekspor di tengah kondisi global yang penuh tantangan. Salah satu upaya yang dilakukan AUTO yakni merambah negara-negara tujuan ekspor baru.

"Kami senantiasa melakukan ekspansi ke negara-negara baru dan meningkatkan portofolio ekspor kami, baik dari segi jumlah maupun jenis produk yang kami ekspor," ujar Direktur AUTO, Wanny Wijaya kepada Bisnis, dikutip Selasa, (31/10/2023).

4. PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI)

Emiten CPO Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Lestari Tbk. (AALI) membukukan penurunan kinerja pada 9 bulan 2023. AALI mencatatkan laba bersih sebesar Rp800 miliar di kuartal III/2023. Laba bersih AALI turun 34,16% secara tahunan dari Rp1,21 triliun pada periode sama 2022. 

Dalam laporan keuangannya, AALI membukukan pendapatan bersih sebesar Rp15,6 triliun pada 9 bulan 2023. Pendapatan bersih ini turun 5,05% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp16,5 triliun. 

Pendapatan AALI ini didorong oleh penjualan minyak sawit mentah dan turunannya sebesar Rp14,49 triliun, penjualan inti sawit dan turunannya Rp1,16 triliun, dan penjualan lainnya sebesar Rp16,5 miliar. 

Kinerja Grup Astra per Kuartal III/2023: ASII, UNTR, AUTO, AALI, ASGR, ACST

5. PT Astra Graphia Tbk. (ASGR)

PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk melompat 93,46% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp124,36 miliar hingga 30 September 2023, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp64,28 miliar. 

Kenaikan laba ASGR didorong meningkatnya pendapatan 1,60% yoy menjadi Rp2,07 triliun pada periode 9 bulan 2023, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,04 triliun. 

Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan ASGR ditopang dari solusi teknologi informasi sebesar Rp996,45 miliar, diikuti solusi dokumen sebesar Rp979,21 miliar, dan solusi perkantoran sebesar Rp145,64 miliar. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp42,95 miliar.

Presiden Direktur ASGR, Hendrix Pramana mengatakan peningkatan laba bersih dikontribusikan dari meningkatnya laba kotor sebesar 13% di unit usaha solusi dokumen hasil dari meningkatnya volume penjualan mesin pada sektor graphic art dan sektor perkantoran. 

"Pada unit usaha solusi teknologi informasi juga mengalami kenaikan pendapatan sebesar 10% yang berasal dari pertumbuhan bisnis di area IT Trading dan IT Services," ujar Hendrix dalam keterangannya, dikutip Selasa, (31/10/2023).

6. PT Acset Indonusa Tbk. (ACST)

Entitas Grup Astra di sektor konstruksi, PT Acset Indonusa Tbk. (AST) masih membukukan rugi bersih hingga kuartal III/2023, kendati pendapatan melonjak signifikan hingga 100%. 

Berdasarkan laporan keuangan di laman BEI, rugi setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp151,22 miliar hingga 30 September 2023. Namun rugi bersih itu menyusut 33,36% dibandingkan periode sama 2022 yang rugi sebesar Rp226,96 miliar. 

Pada saat bersamaan, pendapatan perseroan justru melonjak sekitar 100% yoy menjadi Rp1,58 triliun, dibandingkan kuartal III/2022 sebesar Rp793,76 miliar. 

Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan ACST ditopang dari segmen konstruksi sebesar Rp1,44 triliun, diikuti jasa penunjang konstruksi sebesar Rp135,91 miliar, dan perdagangan atau trading Rp41,03 miliar. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp39,68 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper