Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Geliat IHSG Kuartal IV/2023 Menjelang Window Dressing

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kuartal IV/2023 berpotensi tembus 7.000 berkat momentum window dressing.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kuartal IV/2023 berpotensi tembus 7.000 berkat momentum windows dressing.

Menuju akhir tahun 2023, sejumlah sentimen mempengaruhi pergerakan saham. Dari luar negeri, The Fed masih mempertahankan sikap hawkish dengan kemungkinan tingkat suku bunga lanjutan akan mengalami kenaikan. Dari dalam negeri, langkah menuju Pemilu semakin dekat, di mana pendaftaran capres dan cawapres 2024 akan segera dilaksanakan pada 19-25 Oktober 2023. 

Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus menyampaikan bahwa target IHSG di akhir tahun 2023 berada di level 7.120-7.180.

“IHSG kami sudah revisi di 7.120-7.180 untuk akhir tahun, dengan tingkat probabilitas 55 persen.” ujar Nico kepada Bisnis, Rabu (27/9/2023).

Nico mengatakan, terdapat beberapa katalis positif yang dapat mendorong pergerakan IHSG sampai akhir tahun. Di antaranya adalah ruang kenaikkan tingkat suku bunga yang mulai terbatas atau mungkin berakhir pada tahun ini, pendaftaran capres dan cawapres 2024, serta jelang pemilu pada bulan Desember 2023. Selain itu, konsumsi dan daya beli yang terjaga serta fundamental yang kuat.

Sementara itu, katalis negatif antara lain harga minyak yang bergejolak hingga akhir tahun dan harga energi yang naik menyebabkan inflasi. Dengan tingginya Inflasi, tingkat suku bunga kembali tinggi, dampaknya kurang baik terhadap pasar.

Di sisi lain, ekonomi global sedang mengalami perlambatan. Ditambah, akan adanya kenaikkan tingkat suku bunga lanjutan dari The Fed. Tingkat suku bunga The Fed naik, Bank Indonesia (BI) pun akan terkena dampaknya. Kenaikkan tingkat suku bunga tersebut akan menurunkan daya beli dan konsumsi, serta investasi.

Berdasarkan katalis-katalis di atas, Nico menjelaskan bahwa sangat besar potensi terjadi window dressing di tahun ini, yakni strategi yang digunakan oleh manajer investasi atau emiten dalam mempercantik portofolio dan laporan keuangan mereka. Biasanya, hal tersebut akan semakin menarik perhatian investor-investor.

“Potensinya (window dressing) besar sekali. Kami yakin, fundamental Indonesia yang kuat, fiscal berjalan yang sehat, terjaganya daya beli dan konsumsi, pertumbuhan kredit yang masih bertumbuh, terjaganya kinerja perusahaan dalam negeri telah membuat peluang terjadinya window dressing," kata Nico.

Nico menambahkan, dengan adanya pendaftaran calon wakil presiden dan calon presiden, hal tersebut memberikan peluang pasar akan mencoba mengalami kenaikkan. Dengan catatat, calon tersebut disukai oleh pelaku pasar dan investor, serta mampu menjaga jalannya program dan membuat program yang lebih baik.

Rekomendasi saham Nico dari sektor perbankan adalah BBCA, BBRI, BBNI, dan BMRI. Selanjutnya dari sektor Consumer Non-Cyclical ada INDF dan ICBP. Sementara itu ada EXCL, TLKM, dan JSMR dari sektor Infrastructure, serta MEDC, INDY, dan ENRG dari sektor Energy. (Daffa Naufal Ramadhan)

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper