Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke 6.984, Saham BBRI, GOTO & AMMN Masih Laris

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah pada sesi I perdagangan saham hari ini, setelah peluncuran Bursa Karbon Indonesia.
Pegawai memotret layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta pada Rabu (26/7/2023). - JIBI/Bisnis/Himawan L. Nugraha
Pegawai memotret layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta pada Rabu (26/7/2023). - JIBI/Bisnis/Himawan L. Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah ke posisi 6.984,68 pada penutupan sesi I perdagangan saham hari ini, Selasa (26/9/2023). 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 12.00 atau akhir sesi I, indeks komposit melemah 0,13 persen atau 13,69 poin menuju level 6.984,68. Selama sesi I perdagangan berjalan, IHSG bergerak pada rentang 6.968 hingga 7.019. 

Tercatat, 216 saham mengakhiri sesi I perdagangan di zona hijau, 288 saham melemah, serta 231 saham yang berada di posisi yang sama seperti sebelumnya.  Adapun kapitalisasi pasar (market cap) turun dari posisi sebelumnya ke Rp10.389 triliun. 

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi saham yang terlaris pada sesi I perdagangan hari ini. Hingga siang ini, sebanyak 62,9 juta saham BBRI telah diperdagangkan dengan nilai transaksi yang mencapai Rp329,9 miliar.

Meskipun menjadi saham terlaris hingga siang hari ini, saham BBRI terpantau terus menurun menuju posisi Rp5.225 per lembar saham. 

Saham terlaris kedua pada sesi I perdagangan hari ini adalah milik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). Sebanyak 3,4 miliar saham GOTO telah diperdagangkan pada sesi I perdagangan hari ini dengan nilai transaksi yang menembus Rp304,5 miliar.  Adapun harga saham GOTO ikut melesat 2,30 persen atau 2 poin ke level Rp89 per saham. 

Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) menjadi saham terlaris ketiga hingga siang ini. Selama sesi I berjalan, sebanyak 42,5 juta saham AMMN telah diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp242,3 miliar. Harga saham juga terpantau menguat 1,32 persen menuju ke Rp5.750 per saham. 

Kemudian, posisi saham terlaris keempat hingga diisi oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang mencatat nilai transaksi sebesar Rp197,3 miliar. Harga saham BMRI turun 1,67 persen atau 100 poin ke posisi Rp5.900. 

Sementara saham terlaris kelima ditempati oleh saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) dengan nilai transaksi sebesar Rp191,6 miliar.  Hingga perdagangan siang ini, harga saham PGEO ambles 3,12 persen atau 50 poin menuju ke posisi Rp1.555. 

Di tengah pelemahan IHSG siang ini, sejumlah emiten berkapitalisasi pasar besar (big caps) berhasil mengakhiri sesi I perdagangan hari ini di zona hijau. Misalnya seperti PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) yang harga sahamnya menguat 4,59 persen atau 25 poin ke posisi Rp570. 

Lalu ada emiten milik Menparekraf Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) yang melesat 1,37 persen ke Rp1.950, serta saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) juga menguat 2,80 persen ke level Rp220 per lembar

Sedangkan saham terboncos atau top losers pada sesi I perdagangan hari ini ditempati oleh TGUK yang ambles 11,03 persen atau 16 poin ke level Rp129, disusul SULI yang terpangkas 10,55 persen persen atau 21 poin ke posisi Rp178. 

Di posisi selanjutnya ada saham WIDI, META,  dan JKON yang terkoreksi masing-masing 9,68 persen, 9,05 persen, dan 6,61 persen. 

Sebelumnya, IHSG berpeluang kembali menguat dan bergerak hingga 7.100 pada perdagangan saham hari ini, Selasa (26/9/2023).  

Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi menjelaskan pada perdagangan hari ini, IHSG terlihat melakukan koreksi teknikal disertai volume untuk menguji support garis MA5.  

“Selama bertahan di atas garis MA5 maka berpeluang untuk kembali membuat Higher High (HH) level dan melanjutkan fase bullish-nya," kata Wafi pada Selasa (26/9/2023).  

Adapun, jika IHSG hari ini kembali breakdown support garis MA5, maka berpeluang untuk menguji support garis MA (20,50) sekaligus support sideways channel-nya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper