Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indosat Perkuat Sinyal ke Indonesia Timur, Emiten Menara Kecipratan Berkah

PT Indosat Ooredoo Hutchinson Tbk. (ISAT) menegaskan bakal memperluas cakupan sinyal ke area Nusa Tenggara pada tahun ini.
Karyawan melayani pelanggan di gerai PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison di Jakarta, Rabu (15/2/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamrti
Karyawan melayani pelanggan di gerai PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison di Jakarta, Rabu (15/2/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamrti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Ooredoo Hutchinson Tbk. (ISAT) menegaskan bakal memperluas cakupan sinyal ke area Nusa Tenggara pada tahun ini. Ekspansi ini sejalan dengan pertumbuhan permintaan pelanggan yang cukup signifikan, terutama di luar pulau Jawa dalam beberapa waktu terakhir. Mampukah peluang ini ditangkap pemain di industri menara?

Direktur Indosat Muhammad Danny Buldansyah menegaskan tahun ini Indosat bakal memperluas cakupan sinyal ke area Indonesia Timur. Menurutnya hal tersebut sejalan dengan misi perseroan untuk memperluas konektivitas.

“Kami tahun ini akan masuk Nusa Tenggara seperti NTT dan NTB. Misi kami adalah empowering every Indonesia sehingga akan membangun konektivitas ke seluruh Indonesia,” katanya kepada Bisnis di Jakarta, Jumat (25/8/2023).

Danny menambahkan aksi tersebut pasti akan menelan biaya bagi perseroan meski tidak disebutkan detailnya. Akan tetapi, Indosat tidak akan membangun menara baru dalam aksi perluasan sinyal ke Indonesia Timur.

“Kami tidak pernah bangun lagi, kami akan melakukan sewa. Selain itu kami juga tidak memiliki menara lagi,” ungkapnya.

Sebagai informasi, PT Indosat Ooredoo Hutchison pada 1 Maret 2023 telah menjual 997 menara dengan total nilai sebesar Rp1,64 triliun kepada Mitratel. Bersamaan dengan itu, Mitratel dan IOH berkomitmen untuk saling mendukung pengembangan bisnis dan layanan melalui beberapa kerjasama yang mengikuti perjanjian jual beli menara ini.

Dari sisi transaksi, Indosat telah menyumbang pendapatan Mitratel sebesar Rp803,44 miliar atau setara 19,46 persen pada semester I/2023. Jumlah itu naik dari posisi tahun sebelumnya yakni Rp736 miliar pada semester I/2022.

Terdapat potensi jumlah itu akan semakin membesar apabila Indosat memberikan tender sewa menara kepada Mitratel. Pasalnya, menilik dari hasil laporan public expose, mayoritas menara Mitratel berada di luar P. Jawa seperti Nusa Tenggara.

Dalam catatan Perusahaan, Mitratel memiliki 2.410 menara di Bali dan Nusa Tenggara dengan ratio sewa baru 1,3 kali. Adapun untuk wilayah timur lain seperti Sulawesi 3.160 menara dengan rasio sewa 1,44 kali. Terakhir adalah Maluku dan Papua yang memiliki jumlah menara sebanyak 1.582 unit dengan rasio sewa 1,04 kali.

Beberapa waktu lalu, Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan penambahan menara di luar pulau jawa sudah tersebar dan cukup merata. Dengan begitu bisa menjadi kesempatan bagi operator telekomunikasi yang ingin melakukan ekspansi ke luar pulau Jawa.

“Itu bisa menjadi area coverage baru buat Indosat dan XL Axiata yang saat ini baru ada Telkomsel,” ungkapnya. Mitratel pun mematok jumlah penyewa tahun ini bakal meningkat secara keseluruhan.

Mitratel diprediksi menikmati berkah paling besar dari rencana ekspansi sejumlah operator telekomunikasi ke wilayah Indonesia bagian timur karena telah menanamkan investasi baik dalam bentuk akuisisi menara maupun pembangunan baru

Anak usaha Telkom Group ini bahkan siap membenamkan investasi baru di menara dan fiber jika permintaan melaju lebih kencang dari perkiraan. Pasalnya, MTEL memiliki rasio utang paling rendah dan didukung arus kas perusahaan yang sangat kuat.

Sederet optimisme itu yang kemudian mendorong Tim Riset JP Morgan memberikan outlook positif untuk saham MTEL.

“Target harga kami untuk Desember 2023 adalah Rp900 per saham dengan asumsi rasio harga terhadap EV/EBITDA 12,0 kali. Target yang kami pasang lebih premium dibandingkan rata-rata rasio TOWR yang 9,5x, seiring ekspektasi pertumbuhan kinerja MTEL yang lebih baik [dibanding TOWR],” terang Ranjan dkk.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper