Bisnis.com, JAKARTA - Emiten laboratorium klinis PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk. (DGNS) mengejar pendapatan non Covid-19 pada 2023 untuk meningkatkan kinerja.
Direktur Keuangan Diagnos Laboratorium Utama Fergus Richard menyampaikan ada tiga strategi perseroan pada 2023 untuk memacu kinerja, yaitu meningkatkan tes genomic, menjalin kerja sama lebih luas dengan dokter, dan fokus mengembangkan layanan tes non Covid-19.
"Memang ada penurunan pendapatan dari Covid-19 pada kuartal I/2023 sehingga kami mengubah fokus dan meningkatkan pendapatan dari tes lainnya," jelasnya dalam paparan publik, Senin (19/6/2023).
Pada 2023, sambung Fergus, sebelumnya manajemen menargetkan pengembangan 6 outlet dan perseroan mengalokasikan belanja modal Rp35 miliar. Namun, untuk menjaga kas, DGNS berhati-hati dalam ekspansi.
"Target pendapatan setidaknya tumbuh single digit," imbuhnya.
Pada kuartal I/2023, pendapatan DGNS mencapai Rp37,63 miliar, turun 35 persen dari Rp57,88 miliar per Maret 2022. Pendapatan terutama berasal dari referensi dokter Rp26,69 miliar.
Baca Juga
Direktur Utama Diagnos Laboratorium Utama Mesha Rizal Sini menyampaikan perseroan mencanangkan sejumlah rencana ekspansi pada 2023. Salah satunya dengan mengembangkan produk yang berbasis genetics / genomics dan medical checkup dan layanan tambahan yang berlandaskan teknologi informasi atau digital Laboratorium.
Di tahun 2022, DGNS telah menambah 1 cabang baru yang berlokasi di Batam sehingga total cabang yang dimiliki perusahaan sebanyak 5 unit yang tersebar di Ciputat, Denpasar, Padang, Makassar, dan Batam. Sementara itu, untuk outlet, DGNS telah menambah 7 outlet sehingga total outlet di tahun 2022 adalah sebanyak 39 jaringan outletbaru yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
"Pada 2023 kami akan mefokuskan pada peningkatan layanan serta produk-produk yang berbasis pada pemeriksaan genomics dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan pangsa pasar perseroan," katanya.
Selain mengembangkan berfokus pada layanan pemeriksaan genetik, entitas Grup Bundamedik Healthcare System (BMHS) juga terus pengembangan produk layanan untuk pemeriksaan di luar Covid-19, seperti Medical Check Up (MCU).
Untuk memperkuat produk layanan di bidang genomic, di tahun 2023, DGNS telah melakukan penyertaan saham pada start up bioteknologi di Singapura, Asa Ren Pte. Ltd., dengan berinvestasi sebesar US$300.000 atau setara dengan Rp4,5 miliar.
"Selama bekerja sama dengan Asaren, DGNS pun telah meluncurkan produk baru bernama DNAandMe, sebuah pemeriksaan genetic dari Diagnos Genomics yang dapat memberikan informasi mengenai susunan gen seorang individu. Pemeriksaan DNAandMe ini menggunakan basis data DNA Asia dan teknologi MicroArray (Illumina Tech) yang memikili akurasi pemeriksaan sebesar 98,5 persen," jelasnya.
Mesha Rizal Sini menyampaikan DGNS secara aktif meningkatkan kemitraan strategis untuk meningkatkan pendapatan sekaligus ekspansi digital. DGNS bermitra dengan Plebo dan Houzcall dengan spesialisasi layanan homecare sehingga memungkinkan DGNS untuk memberikan layanan laboratorium ke setiap rumah pasien atau tujuan yang telah ditentukan.
DGNS pun akan meluncurkan beberapa platform digital baik yang dilakukan secara bersama dengan BMHS yaitu OneBunda dan Bizmed, dimana dengan kedua platform tersebut, DGNS dapat melayani para pelanggan retail maupun bisnis dan rekanan.
