Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ARB 15 Persen Bikin Investor Balik ke Fundamental, Ini Tips Investasinya

Para investor khususnya retail untuk lebih mempertimbangkan fundamental emiten terkait dibandingkan berspekulasi soal ARA dan ARB. 
Workshop Berani Investasi oleh Investment Club President University bersama Mentorbaik/Bisnis-Artha Adventy
Workshop Berani Investasi oleh Investment Club President University bersama Mentorbaik/Bisnis-Artha Adventy

Bisnis.com, JAKARTA – Penetapan persentase Auto Rejection Bawah (ARB) 15 persen membuat investor lebih berhati-hati dan kembali mempertimbangkan fundamental emiten terkait bukan berspekulasi. 

Founder Investorsaham.id Thomas William Simardjo mengatakan para investor khususnya retail untuk lebih mempertimbangkan fundamental emiten terkait dibandingkan berspekulasi soal ARA dan ARB. 

“Kurangi spekulasi perbanyak investasi,” katanya saat ditemui dalam acara "Workshop Berani Investasi" oleh Investment Club President University bersama Mentorbaik, Kamis (1/6/2023). 

Thomas menjelaskan jika selama ARB 7 persen atau kebijakan relaksasi pandemi BEI, investor yang banyak berspekulasi cenderung lebih berani dalam memutuskan investasi terhadap satu saham. Namun jika ARB bertahap kembali simetris, maka para investor akan lebih berhati-hati lagi. 

Sebaliknya, jika investor yang mengandalkan nilai dan fundamental emiten dapat memanfaatkan ARB 15 persen untuk masuk ke saham. Hal itu karena jika ARB 15 persen dan banyak investor yang panic selling saham berfundamental bagus maka berpeluang diserok. 

“Akan menguntungkan bagi investor ataupun scalper, asal mengerti dan paham,” jelasnya. 

Sejalan, CEO Artugo Company sekaligus mentor di Mentorbaik Robert Widjaja mengatakan pasar akan lebih volatil ketika ARB 15 persen diberlakukan. Hal ini akan menguntungkan bagi investor untuk mulai mengoleksi saham-saham berfundamental baik namun tidak mencerminkan harga saham. 

“Pasar yang volatil akan menguntungkan, tergantung sudut pandang trader ataupun investor,” imbuhnya. 

Mengenai saham berfundamental baik, Mentorbaik memberikan beberapa edukasi untuk investor retail dalam acara acara Workshop Berani Investasi oleh Investment Club President University bersama Mentorbaik, Kamis (1/6/2023).

Thomas mengatakan setidaknya ada tiga poin penting yang diperhatikan dalam fundamental suatu emiten, yaitu bisnis, laporan keuangan dan valuasi. 

Terkait dengan bisnis emiten dapat dilihat melalui prospektus, annual report, site visit serta interview. Kemudian poin kedua terkait laporan keuangan yang harus diperhatikan adalah laba-rugi, neraca, arus kas, dan bagaimana aliran dividennya. 

“Sementara kalau valuasi dapat membandingkan laba bersih dengan harga komoditas kalau emiten batu bara, historical PER/PBV juga perlu,” katanya. 

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai memberlakukan Auto Rejection Bawah (ARB) simetris tahap I pada 5 Juni mendatang dengan batas 15 persen. 

Kebijakan tersebut berlandaskan Siaran Pers Bursa Efek Indonesia Nomor: 027/BEI.SPR/03-2023 perihal “Normalisasi Kebijakan Relaksasi Pandemi BEI”, dan merujuk kepada Surat Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) Nomor Kep-00055/BEI/03-2023 yang telah dikeluarkan pada 30 Maret 2023 perihal Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas. 

Normalisasi batas ARB akan dilakukan dalam 2 tahap, rencananya tahap II akan berlaku pada Senin, 4 September 2023. 

Pemberlakuan ARB simetris secara bertahap merupakan bagian dari normalisasi kebijakan relaksasi pandemic BEI. Sebelumnya Bursa juga menormalisasi jam perdagangan pada April lalu serta batas waktu penyampaian laporan pesanan titip jual dan atau beli dari Anggota Bursa Efek lain.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper