Bisnis.com, JAKARTA – Emiten afiliasi Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST/RUPSLB) hari ini, Senin (15/5/2023) dengan salah satu mata acara penggunaan laba bersih tahun buku 2022. Investor pun berharap adanya pembagian dividen.
Berdasarkan penelusuran Bisnis, SRTG tidak pernah absen dalam memberikan dividen sejak tahun buku 2015 yang sekaligus merupakan dividen pertama sejak melantai di Bursa pada 2013. Berikut Bisnis rangkum histori dividen perusahaan milik Sandiaga Uno tersebut.
Pada 2016, SRTG membagikan dividen tahun buku 2015 sebesar Rp86,79 miliar atau Rp32 per saham, setara dengan 9,4 persen dari laba bersih tahun buku 2015 yang tercatat sebesar Rp923,7 miliar.
Tahun berikutnya, SRTG membagikan dividen tunai sebesar Rp235 miliar atau sebesar Rp87 per saham untuk tahun buku 2016. RUPST yang digelar pada 26 April 2017 menyebutkan total dividen yang dibayarkan SRTG mencapai Rp401 miliar setelah diakumulasikan dengan dividen interim sebesar Rp165 miliar atau Rp61 per saham di penghujung 2016. Laba bersih pada saat itu tercatat sebesar Rp5,67 triliun sepanjang 2016.
Selanjutnya pada pembagian dividen tahun buku 2017, SRTG menebar total dividen mencapai Rp200 miliar atau Rp74 per saham akan dibayarkan kepada pemegang saham. Sementara itu, laba bersih pada saat itu turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. SRTG membukukan laba bersih pada tahun 2017 sebesar Rp3,23 triliun. Turun bila di bandingkan dengan periode yang sama di tahun 2016 sebesar Rp5,67 triliun.
Kemudian, pada tahun 2019 atau tahun buku 2018, SRTG membagikan dividen sebesar Rp110 per saham atau setara Rp298,4 miliar. RUPS tahun itu memutuskan pembagian dividen meskipun SRTG mengalami kerugian sebesar Rp6,1 triliun dengan dividend yield sebesar Rp2,9 persen. Dividen tersebut setara dengan 33,15 persen pendapatan dividen SRTG sepanjang 2018.
Baca Juga
Sementara itu, pada tahun buku 2019 SRTG menebar dividen sebesar Rp55 per saham atau setara dengan Rp149,21 miliar atau 2 persen dari laba bersih tahun buku 2019 yang tercatat sebesar Rp7,37 triliun.
Selanjutnya pada tahun 2021 atau tahun buku 2020, emiten milik mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu membagikan dividen sebesar Rp110 dengan total nilai mencapai Rp298,43 miliar, sementara itu laba bersih tercatat sebesar Rp8,82 triliun sepanjang 2020. RUPS tahun 2021 tersebut juga menyetujui rencana stocksplit saham dengan rasio 1:5 serta buyback saham sebanyak 25 juta atau setara 0,92 persen dari saham disetor.
SRTG pada tahun 2022 atau tahun buku 2021 menebar dividen sebesar Rp60 per saham atau sebesar Rp814 miliar dari laba 2021 yang tercatat sebesar 24,8 triliun atau tumbuh 182 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sementara itu, untuk dividen 2023 atau tahun buku 2022, SRTG akan memutuskannya pada RUPST/RUPSLB yang digelar hari ini, Senin (15/5/2023).
Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, manajemen Saratoga menyebutkan akan ada 5 mata acara dalam hajatan besar ini, di antaranya persetujuan laporan keuangan tahun buku 2022, persetujuan penggunaan laba bersih tahun buku 2022, penunjukan akuntan publik dan kantor akuntan publik, penetapan gaji, honorarium dan tunjangan bagi anggota direksi dan dewan komisaris serta pelaporan atas hasil pelaksanaan program insentif jangka panjang.
