Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Bisnis-27 menguat 0,33 persen ke posisi 590,16 pada penutupan perdagangan Rabu, (10/5/2023). Seiring dengan menguatnya indeks, saham TBIG, UNVR, dan ADRO pesta cuan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) indeks hasil kerja sama BEI dengan Bisnis Indonesia bergerak di zona hijau dengan rentang 587,43 hingga 591,59. Sebanyak 10 saham menguat, 7 saham stagnan, dan 10 saham melemah.
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) memimpin penguatan indeks dengan kenaikan 3,48 persen ke posisi Rp2.080 per saham. Diikuti PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang menguat 2,51 persen ke posisi Rp4.500 per saham.
Selanjutnya, saham emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) terpantau menguat 1,73 persen ke posisi Rp2.940 per saham. Diikuti PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) yang menguat 1,72 persen ke posisi Rp7.375 per saham.
Beberapa saham yang parkir di zona hijau pada penutupan indeks yakni TLKM, ITMG, BBNI, PGAS, BMRI, dan BBRI. Beberapa saham yang stagnan yakni MDKA, BBCA, ASII, UNTR, MIKA, KLBF, dan MTEL.
Sementara itu, saham yang parkir di zona merah yakni PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) yang terkoreksi paling dalam sebesar 6,98 persen ke level Rp1.400 per saham. Disusul PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) yang melemah 1,45 persen ke level Rp10.200 per saham.
Baca Juga
Kemudian, PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) juga terpantau melemah 1,41 persen ke posisi Rp10.200 per saham. Menyusul PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) yang terkoreksi 1,25 persen ke level Rp1.575 per saham.
Beberapa saham yang parkir di zona merah lainnya yakni SMGR, JSMR, AMRT, ICBP, BFIN, dan ANTM.
Seiring menguatnya Indeks Bisnis-27, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ditutup naik 0,47 persen atau 31,9 poin ke level 6.811 pada perdagangan Rabu (10/5/2023), setelah bergerak menguat sepanjang perdagangan hari ini.
Sebanyak 257 saham menguat, 249 saham melemah, dan 224 saham stagnan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.777-6.820. Kapitalisasi pasar tercatat naik menjadi Rp9.685 triliun.