Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prodia (PRDA) Targetkan Kontribusi Layanan Digital Naik ke 15 Persen

Emiten laboratorium klinis PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menargetkan peningkatan kontribusi layanan digital ke total pendapatan.
Petugas mengambil sampel di laboratorium Prodia/Dok. Prodia
Petugas mengambil sampel di laboratorium Prodia/Dok. Prodia

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten laboratorium klinis PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menargetkan peningkatan kontribusi layanan digital ke total pendapatan. Layanan digital diharapkan berkontribusi sampai 15 persen pada 2023, meningkat dari tahun sebelumnya di kisaran 11—12 persen.

Direktur Utama Prodia Widyahusada Dewi Mulianty mengatakan kenaikan tersebut bakal didukung dengan beroperasinya aplikasi kesehatan terbaru Prodia, yakni U by Prodia oleh anak usaha PT Prodia Digital Indonesia (PRDI).

Dia mengharapkan layanan digital menjadi pendorong kinerja baru perusahaan, mengingat Prodia memutuskan untuk menurunkan laju ekspansi cabang klinik dan laboratorium fisik. Untuk 2023, Prodia berencana hanya membuka satu sampai dua cabang baru. Tambahan itu lebih sedikit daripada tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 5—7 cabang per tahun.

“Kami menyadari bahwa tahun-tahun ke depan akan penuh tantangan. Kalau kami melakukan bisnis as usual, pertumbuhan akan flat. Sehingga kami perlu menciptakan sesuatu yang tak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan,” kata Dewi saat peluncuran U by Prodia, Selasa (7/3/2023).

Dewi juga mengharapkan pertumbuhan U by Prodia bisa berada di atas rata-rata cabang fisik karena jangkauan ke konsumen yang lebih luas. Dia memberi ilustrasi Bahwa target pertumbuhan rata-rata cabang fisik mencapai 20 persen setiap tahunnya.

PRDA tercatat mengoperasikan 152 cabang yang tersebar di seluruh provinsi. Perseroan juga mengoperasikan layanan yang bekerja sama dengan beberapa rumah sakit sehingga outlet kumulatif mencapai 276 unit.

“Karena jangkauannya yang lebih luas, kami harap pertumbuhannya bisa berada di atas 20 persen,” tambahnya.

Sebagai informasi, PRDI merupakan anak usaha baru yang didirikan PRDA bersama induk usahanya PT Prodia Utama dengan total modal dasar senilai Rp1 triliun. Prodia Digital yang bergerak di bidang aktivitas jasa informasi merupakan salah satu sayap usaha PRDA yang akan mendukung transformasi digital yang diusung.

Direktur Prodia Digital Indonesia Rudy Cahyadi mengemukakan pengguna layanan digital Prodia saat ini sudah berada di atas 1 juta dan diharapkan bisa tumbuh dengan kehadiran U by Prodia. Adapun layanan kesehatan yang diberikan lewat aplikasi baru ini mencakup pemeriksaan laboratorium, pembelian suplemen kesehatan, layanan home service Prodia, dan adanya fitur health score sebagai dasar personalisasi layanan.

Manajemen Prodia sebelumnya menyampaikan alokasi belanja modal atau capex pada 2023 tidak akan naik signifikan daripada 2022, yakni di kisaran Rp200 miliar sampai Rp250 miliar. Selain karena ekspansi yang lebih moderat, belanja modal akan difokuskan untuk melanjutkan otomatisasi dan modernisasi fasilitas-fasilitas laboratorium sehingga lebih efisien.

Pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada 2023 sendiri diharapkan bisa berada di atas compound annual growth rate (CAGR) selama pandemi 2020—2022 yang mencapai 8—9 persen. Sementara itu, pendapatan PRDA Per September 2022 mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sampai akhir kuartal III/2022, Prodia mengantongi pendapatan sebesar Rp1,57 triliun, turun 20,62 persen dibandingkan dengan Januari—September 2021 yang mencapai Rp1,99 triliun.

Dari sisi bottom line, laba tahun berjalan PRDA tercatat sebesar Rp275,19 miliar atau turun 46,15 persen dibandingkan periode yang sama di 2021 sebesar Rp511,08 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper