Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HRTA Kejar Pendapatan Rp10 Triliun 2023, Paling Banyak dari Sini

Hartadinata Abadi (HRTA) mengejar pendapatan hingga Rp10 triliun tahun ini, dan mengandalkan periode Idulfitri untuk menggenjot kinerja.
Pengunjung mengamati koleksi perhiasan PT Hartadinata Abadi Tbk. di sela-sela konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung mengamati koleksi perhiasan PT Hartadinata Abadi Tbk. di sela-sela konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) mengejar pendapatan Rp10 triliun pada 2023, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp6,8 triliun. Periode Idulfitri jadi andalan perusahaan menggenjot penjualan. 

CEO HRTA Sandra Sunanto memproyeksikan penjualan tahun ini mencapai Rp9,5 triliun sampai Rp10 triliun dengan menyiapkan belanja modal Rp50 miliar. 

“Jadi pendapatannya dari [penjualan] perhiasan dan emas batangan 50:50, tadi kan Rp9,5 triliun–Rp10 triliun porsinya setengah-setengah. Di emas batangan ada dua merek Emaskita dan Emasku, dan di perhiasan ada 8-18 karat dan Kencana,” kata Sandra dalam acara International Jewellery Fair 2023, Jumat (17/2/2023). 

Sandra menjabarkan bahwa penjualan tertinggi lazimnya terjadai menjelang Idulfitri. Transaksi pada momentum hari raya umat Islam tersebut menyumbang 30–35 persen terhadap total pendapatan. 

“Tahun kemarin malah bisa sampai 60 persen," jelasnya. 

Sementara itu, untuk belanja modal dialokasikan untuk pembelian mesin, alat, serta untuk rencana menambah gerai. Sebagai informasi, HRTA menargetkan bisa membuka 20 toko baru pada tahun ini. 

“Tahun lalu sudah ada 80," ungkap Sandra. 

Adapun pada 2022, sampai dengan kuartal ketiga HRTA membukukan pendapatan Rp5,10 triliun dari total target Rp6,8 triliun. Capaian tersebut naik 30,67 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp3,90 triliun. 

Sementara itu, laba bersih perseroan tercatat mencapai Rp207,27 atau naik 35 persen dari tahun sebelumnya Rp152,79 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper