Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Smartfren (FREN) Raih Pinjaman Sindikasi Jumbo Rp7,2 Triliun, Buat Apa Dananya?

PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi dengan plafon mencapai Rp7,2 triliun dari sejumlah bank.
Karyawan melayani pengunjung gerai Smartfren di Jakarta, Rabu (7/9/2022).Bisnis/Abdurachman
Karyawan melayani pengunjung gerai Smartfren di Jakarta, Rabu (7/9/2022).Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi dengan plafon mencapai Rp7,2 triliun dari sejumlah bank. Mayoritas dana pinjaman akan dipakai untuk membayar utang anak usaha PT Smart Telecom (Smartel).

Sekretaris Perusahaan Smartfren Telecom James Wewengkang menjelaskan bahwa perjanjian fasilitas kredit sindikasi ini ditandatangani pada 1 Februari 2023. Beberapa lembaga keuangan yang memberi pinjaman mencakup PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), PT Bank Mega Tbk. (MEGA), PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI), PT Bank Mayapada International Tbk. (MAYA), PT Bank Permata Tbk. (BNLI), PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA), PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF), PT Bank Ina Perdana, dan PT Bank Pembangunan Daerah Papua.

James menjelaskan nilai fasilitas pinjaman maksimum Rp7,2 triliun akan terbagi dalam akan dibagi dalam tiga tahapan. Tahap pertama sebesar Rp5,2 triliun akan digunakan untuk pembiayaan kembali atau refinancing pinjaman Smartel kepada China Development Bank Shenzhen Branch.

“Kemudian tahap kedua sebesar Rp1,5 triliun dan tahap ketiga Rp500 miliar untuk belanja barang modal FREN dan/atau Smartel,” lanjut James dalam keterangan, Kamis (2/2/2023).

Fasilitas pinjaman ini berjangka waktu tujuh tahun dengan tingkat bunga 3 month JIBOR ditambah dengan margin tertentu. James mengatakan transaksi ini bukan merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan.

Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa pembiayaan kembali pinjaman Smartel yang sebelumnya merupakan pinjaman dalam mata uang asing menjadi pinjaman dalam mata uang rupiah akan mengurangi risiko beban selisih kurs mata uang.

Selain itu, Smartfren dan Smartel akan mendapatkan tambahan dana untuk belanja modal dalam rangka pengembangan jaringan dan peningkatan layanan yang diharapkan akan mendukung perkembangan usaha.

FREN sebelumnya menyampaikan akan menganggarkan belanja modal sebesar US$200 juta atau setara Rp2,98 triliun (kurs Jisdor Rp14.930 per dolar AS) pada 2023.

Direktur FREN Gisela Lesmana mengatakan pada 2023 ini FREN menganggarkan belanja modal paling tidak sekitar US$200 juta, yang akan digunakan untuk optimalisasi dan pembangunan jaringan.

“Penggunaan belanja modal akan kami arahkan untuk optimalisasi dan pembangunan jaringan, serta infrastruktur pendukungnya. Anggaran belanja modal ini akan dibiayai dari kas internal dan berbagai sumber lainnya,” kata Gisela kepada Bisnis, Selasa (24/1/2023).

Berbicara mengenai lini bisnis FREN, Gisela mengatakan fokus FREN adalah layanan data internet. FREN menjadi satu-satunya penyedia jasa yang menawarkan 100 persen sinyal 4G di indonesia. Selain itu, lanjutnya, Smartfren juga turut mendukung pertumbuhan ekonomi digital dan pemberdayaan UMKM.

Sebagai informasi, FREN mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp8,28 triliun hingga kuartal III/2022. Pendapatan usaha ini meningkat 8,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,64 triliun.

Laba bersih FREN juga tercatat ikut naik menjadi Rp1,64 triliun, berbalik dari rugi bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp441,7 miliar. Bahkan, laba bersih ini jauh melampaui capaian semester I/2022 yang sebesar Rp54,6 miliar atau melesat 2.908 persen secara kuartal ke kuartal (quarter-on-quarter).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper