Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Melemah di Tengah Penguatan Dolar AS

Rupiah ditutup melemah dengan turun 0,05 persen ke Rp15.575 per dolar AS. Pelemahan ini terjadi di tengah penguatan dolar AS yang naik 0,27 persen ke 103,28.
Ilustrasi utang pemerintah Indonesia dalam mata uang rupiah dan dolar AS. JIBI/Himawan L Nugraha. rn
Ilustrasi utang pemerintah Indonesia dalam mata uang rupiah dan dolar AS. JIBI/Himawan L Nugraha. rn

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level 15.575 pada perdagangan hari ini, Selasa (10/1/2023). Rupiah melemah di tengah penguatan dolar AS.

Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup melemah 0,05 persen ke Rp15.575 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,27 persen ke 103,28.

Bersamaan dengan rupiah, yen Jepang turun 0,20 persen, dolar Singapura turun 0,14 persen, won Korea Selatan turun 0,07 persen, yuan China turun 0,16 persen, ringgit Malaysia melemah 0,05 persen, dan baht Thailand turun 0,34 persen.

Sementara itu, mata uang di Asia yang menguat adalah dolar Taiwan naik 0,20 persen, peso Filipina menguat 0,45 persen, dan rupee India menguat 0,49 persen.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS melemah di dekat level terendah tujuh bulan terhadap mata uang utama lainnya pada hari Selasa. Hal ini karena investor berhati-hati jika Federal Reserve mungkin mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga, dan karena pembukaan kembali China mendorong permintaan untuk aset berisiko.

"Pasar semakin ragu jika The Fed harus mengambil suku bunga di atas 5 persen untuk mendinginkan inflasi, karena dampak dari kenaikan suku bunga yang agresif tahun lalu sudah terasa," kata Ibrahim, Selasa (10/1/2023).

Dia melanjutkan, investor saat ini memperkirakan suku bunga akan mencapai puncaknya, tepat di bawah 5 persen pada bulan Juni.

Menurutnya, investor saat ini akan mengalihkan perhatian mereka ke pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada Selasa (10/1/2023), dan data inflasi AS pada Kamis, yang dapat memberikan kejelasan lebih lanjut tentang prospek jalur kenaikan suku bunga The Fed.

Sementara dari dalam negeri, menurut Ibrahim perhatian pelaku pasar saat ini tertuju pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ke-50, yang akan mengumumkan kandidat calon presiden yang akan diusung PDIP. Kandidat calon presiden ini diharapkan dapat melanjutkan program-program pemerintah selanjutnya.

Adapun untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup melemah direntang Rp15.560-Rp15.620.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper