Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Exercise 75 Persen Rights Issue Saham BBTN

Investor asing getol mengakumulasi saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) selama periode rights issue
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing getol mengakumulasi saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) selama periode rights issue berlangsung. Mengapa?

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 132,31 juta rights issue telah dilaksanakan menjadi saham BBTN pada Selasa (3/1/2023). Setiap HMETD ditebus menjadi saham baru dengan harga pelaksanaan Rp1.200 sehingga modal baru yang telah masuk ke BBTN menjadi Rp3,06 triliun dari target dana rights issue Rp4,13 triliun.

Pada perdagangan kemarin, Selasa (4/1/2022), investor asing mencatatkan nilai beli bersih atau net buy Rp2,26 miliar dari total transaksi keseluruhan Rp89,04 miliar. Kemarin, investor asing memborong BBTN-R dengan nilai Rp663,29 juta. Pada perdagangan kemarin. BBTN-R ditutup pada harga Rp104.

Pada saat yang sama sebanyak 74 persen Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) juga telah ditebus menjadi saham baru BBTN. Secara akumulasi, nilai beli bersih investor asing mencapai Rp29,09 miliar sejak 27 Desember 2022.

Sebagai gambaran, harga HMTED tersebut ditambah dengan harga pelaksanaan Rp1200 maka modal yang dikeluarkan untuk mendapatkan saham baru BBTN menjadi Rp1.304.

Analis MNC Sekuritas Tirta Citradi mengatakan saham induk BBTN memiliki valuasi yang murah begitu pun efek BBTN-R yang memiliki harga lebih murah lagi. Menurutnya saham emiten plat merah itu berada dalam valuasi yang bagus.

Menurutnya saham BBTN-R maupun BBTN memiliki valuasi di bawah 1 kali price to book value (PBV). Sementara bank besar lainnya sudah memiliki valuasi di atas 2 kali PBV.

Price to book value (PBV) adalah rasio yang digunakan untuk membandingkan harga saham terhadap nilai buku perusahaan. Rasio price to book value yang lebih kecil dari 1 dapat mengindikasikan saham perusahaan adalah murah karena masih lebih rendah dari nilai buku, begitu pula sebaliknya.

“Untuk mid term dan long term, saham BBTN ini memiliki potensi kenaikan yang lebih besar dibandingkan bank lain. Apalagi prospek BBTN pada tahun depan masih tumbuh positif.,” ujarnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper