Bisnis.com, JAKARTA — Penghimpunan dana melalui penerbitan surat berharga negara (SBN) Ritel sepanjang 2022 mencapai lebih dari Rp107 triliun.
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan penjualan SBN ritel pada tahun ini menunjukkan tren positif.
Baca Juga
Sementara itu, jumlah serapan dari obligasi ritel pada tahun 2022 telah mencapai Rp107,38 triliun. Angka tersebut berada di atas target pemerintah yang mematok Rp100 triliun.
Sepanjang tahun 2022 pemerintah telah menerbitkan 7 seri obligasi ritel yang terdiri dari 2 obligasi ritel Indonesia atau ORI, 2 seri sukuk ritel (SR), 1 savings bond ritel (SBR), 1 sukuk tabungan (ST), dan 1 seri Sukuk Wakaf Ritel (SWR).
Dia menjelaskan penambahan target pada tahun 2023 dilakukan seiring dengan tingginya minat masyarakat untuk berinvestasi di instrumen ini.
“Melihat tren penjualan tahun 2021 – 2022 ada masyarakat yang tidak berhasil beli SBN ritel karena kehabisan kuota dan pemerintah harus menutup masa penawaran lebih cepat,” kata Deni saat dihubungi, Rabu (28/12/2022).
Seri | Kupon(%) | Total Pemesanan (Rp Triliun) |
ORI021 | 4,9 | 25,06 |
SR016 | 4,95 | 18,44 |
SWR003 | 5,05 | 0,038 |
SBR011 | 5,5 (floating with floor) | 13,91 |
SR017 | 5,9 | 26,97 |
ORI022 | 5,95 | 13,02 |
ST009 | 6,15 (floating with floor) | 10 |