Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemegang Obligasi Waskita Beton (WSBP) Tolak Hasil PKPU dalam RUPO

Jumlah suara yang tidak setuju sebanyak 1.110.800.000.000 suara, atau mewakili jumlah obligasi WSBP yang bernilai Rp1,11 triliun.
Beton tetrapod buatan PT Waskita Beton Precast Tbk. Beton tersebut digunakan untuk proyek pengaman pantai di Singapura./waskitabeton
Beton tetrapod buatan PT Waskita Beton Precast Tbk. Beton tersebut digunakan untuk proyek pengaman pantai di Singapura./waskitabeton

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten grup Waskita Karya, PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) kembali menghadapi ganjalan untuk bisa keluar dari penghentian sementara saham (suspensi) oleh bursa karena putusan rapat umum pemegang obligasi (RUPO) berakhir penolakan.

Vice President Corporate Secretary Fandy Dewanto menerangkan dalam RUPO yang diselenggarakan pada Rabu (23/11/2022), pemegang RUPO tidak menyetujui usulan wali amanat obligasi yang merupakan hasil putusan homologasi PKPU perseroan.

"Jumlah suara yang tidak setuju sebanyak 1.110.800.000.000 suara, atau mewakili jumlah obligasi yang bernilai Rp1.110.800.000.000," terang Fandy, dikutip Senin (28/11/2022).

RUPO tersebut dihadiri para Pemegang Obligasi Berkelanjutan I Waskita Beton Precast Tahap II/2019 yang bernilai pokok Rp1,38 triliun atau 1.385.300.000.000 suara. Jumlah ini merupakan 92,35 persen dari jumlah obligasi yang masih belum dilunasi keseluruhan Rp1,5 triliun.

Oleh karena itu, persyaratan kuorum kehadiran dalam RUPO telah terpenuhi dan dengan demikian RUPO adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

Sebagai catatat, RUPO WSBP tersebut memiliki dua agenda. Pertama, persetujuan perubahan akta perjanjian obligasi berkelanjutan I WSBP pada 2019 yang menyesuaikan dengan perjanjian perdamaian homologasi pada 28 Juni 2022. Kedua, laporan penunjukan agen pemantau independen yang memantau pelaksanaan perjanjian homologasi.

Agen tersebut nantinya bertugas memantau pengawasan cash flow dan memberi laporan ketersediaan cash flow available for debt services WSBP.

Sayangnya, kedua agenda tersebut ditolak pemegang obligasi. Dari total Rp1,38 triliun pemegang obligasi, mayoritas 80,35 persen atau pemegang Rp1,11 triliun obligasi atau 1.110.800.000.000 suara tidak setuju atas dua agenda tersebut.

Sementara yang menyetujui hanya pemegang Rp271,7 miliar obligasi atau 19,65 persen, adapun suara abstain setara Rp2,8 miliar pemegang obligasi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper