Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waskita Beton (WSBP) Targetkan Sisa Konversi Utang Vendor Rampung 2025

Waskita Beton Precast (WSBP) tercatat memiliki utang vendor sebesar Rp1,7 triliun, dengan Rp1,45 triliun atau 85% telah dikonversi menjadi ekuitas.
Foto multiple exposure seorang karyawan memantau pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (30/9/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Foto multiple exposure seorang karyawan memantau pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (30/9/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Entitas anak BUMN Karya, PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) menargetkan konversi utang vendor menjadi ekuitas rampung pada 2025. 

Perseroan tercatat memiliki utang vendor sebesar Rp1,7 triliun. Dari jumlah itu, sebanyak Rp1,45 triliun atau 85% telah dikonversi menjadi ekuitas. Sisanya atau sebesar Rp249 miliar ditargetkan selesai dikonversi pada Juni 2025. 

“Masih tersisa 15% dari utang kami yang belum dikonversi menjadi ekuitas. Kami targetkan Juni 2025 akan kami selesaikan,” ujar Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & Legal WSBP Fathul Anwar dalam paparan publik, Kamis (19/12/2024). 

Konversi utang menjadi ekuitas adalah proses perusahaan mengubah utang menjadi kepemilikan saham atau ekuitas dalam perusahaan tersebut. Pada Agustus 2023, WSBP telah menerbitkan 28,19 miliar saham dalam rangka konversi utang menjadi ekuitas senilai Rp1,43 triliun untuk 394 vendor melalui private placement

Anwar menyampaikan bahwa WSBP juga berencana melakukan divestasi aset pada tahun depan. Total, sebanyak 155 unit truk mixer, dump truck, hingga wheel loader akan dilego perseroan untuk memangkas jumlah utang.

“Divestasi aset pada tahun 2025 merupakan target penting dengan nilai yang cukup signifikan untuk membantu mengurangi kewajiban kepada kreditur,” kata Anwar. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama WSBP FX Purbayu Ratsunu menuturkan perkembangan restrukturisasi telah mencakup beberapa langkah penting. 

Salah satunya adalah perbaikan peringkat perseroan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo. Per 9 September 2024, Pefindo telah menyematkan rating idB untuk seluruh obligasi dan peringkat Waskita Beton.

Selain itu, perseroan telah mencatatkan total pembayaran cash flow available for debt service (CFADS) sekitar Rp321 miliar yang terdiri dari 4 tahap. Pembayaran akan terus dilakukan setiap Maret dan September. 

Anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) ini juga menempuh obligasi wajib konversi (OWK) tahap I sebesar Rp458 miliar dan tahap kedua Rp1,39 triliun, sehingga secara total mencapai Rp1,85 triliun. 

“Ada beberapa yang kami selesaikan juga di dalam restrukturisasi ini, di antaranya manajemen risiko. Jadi, kami memperbaiki tata kelola yang tadinya mengambil proyek berdasarkan hanya pada satu atau dua orang, tetapi kali ini sudah ada TKMR [Tata Kelola & Manajemen Risiko] dengan tiering masing-masing,” ucapnya. 

Di sisi lain, sampai dengan November 2024, WSBP membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp2,22 triliun. Perolehan ini memenuhi 96,6% dari target sepanjang 2024.

Sekretaris Perusahaan Waskita Beton Fandy Dewanto mengatakan realisasi itu tumbuh 60,87% dibandingkan periode sama tahun lalu yakni Rp1,38 triliun.

“Mayoritas kontrak baru ini berasal dari pasar eksternal, mencakup pelanggan dari berbagai segmen seperti BUMN, swasta, dan pemerintah,” ujar Fandi.

_______________________

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper