Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah sampai saat ini masih membuka pemesanan Sukuk Tabungan (ST) seri ST009. Periode penawaran sukuk retail ini berlangsung sejak 11 November 2022 sampai dengan 30 November 2022.
Berdasarkan data yang dilansir dari salah satu mitra distribusi daring Selasa (15/11/2022) sekitar pukul 13.50 WIB, total penjualan ST009 telah menyentuh Rp3,39 triliun. Adapun kuota pemesanan tercantum Rp1,6 triliun dari target Rp5 triliun.
Kupon yang ditetapkan untuk seri ST009 sebesar 6,15 persen yang bersifat mengambang atau floating with floor. Artinya besaran kupon ST009 akan disesuaikan dengan perubahan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) sebagai acuan.
Investor dapat membeli ST009 dengan nilai minimum pemesanan sebesar Rp1 juta dan maksimum Rp2 miliar.
Kemudian, berapakah kupon yang akan didapatkan investor jika membeli ST009? Berikut adalah penghitungan imbal hasil bersih ST009 dengan menggunakan asumsi kupon mengambang awal sebesar 6,15 persen.
Jika masyarakat berinvestasi senilai Rp1 juta pada ST009, maka imbal hasil kotor yang akan didapat per tahunnya adalah Rp61.500 per tahun atau Rp5.125 per bulan. Jumlah tersebut kemudian akan dikurangi dengan pajak obligasi 10 persen Rp512 per bulannya, sehingga imbal hasil bersih adalah sebesar Rp55.344, atau Rp4.612 rupiah per bulan.
Baca Juga
Adapun, jika investor memegang ST009 hingga jatuh tempo pada 10 November 2024, maka nilai investasi Rp1 juta akan menjadi Rp1.110.688.
Sementara itu, jika masyarakat berinvestasi dengan nilai maksimal pemesanan, yaitu Rp2 miliar, maka imbal hasil kotor yang akan didapat per tahunnya adalah Rp123.000.000 atau Rp10.250.000 per bulan.
Jumlah tersebut kemudian akan dikurangi dengan pajak obligasi 10 persen atau Rp1.025.000 per bulannya. Dengan demikian, imbal hasil bersih ST009 dari investasi senilai Rp2 miliar adalah Rp9.225.000 per bulan atau Rp110.700.000 per tahun.
Jika investor memegang ST009 hingga jatuh tempo pada 10 November 2024, maka nilai investasi Rp2 miliar tersebut akan menjadi Rp2.221.400.000.