Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyebab Chandra Asri (TPIA) Rugi Rp1,7 Triliun pada Kuartal III/2022

TPIA mencatat rugi bersih setelah pajak yang mencapai US$111,1 juta per September 2022, dibandingkan laba bersih setelah pajak US$166,7 pada kuartal III/2021.
Pekerja beraktivitas pada proyek pengaspalan berbahan campuran plastik yang diproduksi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. di kawasan BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (21/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja beraktivitas pada proyek pengaspalan berbahan campuran plastik yang diproduksi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. di kawasan BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (21/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten milik taipan Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) mencatatkan koreksi pada posisi bottom line hingga kuartal III/2022, terpukul lonjakan harga minyak mentah akibat perang Rusia-Ukraina. 

Emiten berkode saham TPIA ini mencatatkan pendapatan bersih sebesar US$1,94 miliar atau setara Rp30,36 triliun (kurs Jisdor Rp15.596 per dolar AS) hingga September 2022. Pendapatan bersih ini naik 3,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$1,88 miliar.

Beban pokok pendapatan meningkat menjadi US$1,9 miliar dari US$1,57 miliar pada 9 bulan 2021, yang sebagian besar disebabkan oleh harga bahan baku rata-rata yang lebih tinggi dengan rata-rata naphtha pada US$851 per ton pada sembilan bulan 2022, dibandingkan dengan rata-rata US$619 per ton secara tahunan atau year-on-year (yoy).

EBITDA TPIA tercatat turun menjadi sebesar US$11,1 juta hingga kuartal III/2022, dari US$313,7 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Meski pendapatan naik, TPIA mencatatkan rugi bersih setelah pajak yang mencapai US$111,1 juta atau setara Rp1,73 triliun hingga September 2022, dibandingkan dengan laba bersih setelah pajak sebesar US$166,7 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Direktur TPIA Suryandi mengatakan, TPIA menghadapi tantangan eksternal selama 9 bulan tahun 2022 dari harga minyak mentah yang tetap tinggi, dengan harga rata-rata di atas US$100 per barel atau sekitar 51 persen lebih tinggi dari 9 bulan tahun 2021. Hal tersebut sebagai akibat dari ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung.

"Selain itu, terdapat permintaan yang rendah dari China karena lockdown Covid-19, dan efek musiman lebaran. Sementara itu, spread produk tetap rendah, dan pada akhirnya menghasilkan keuntungan dan margin yang terkompresi," kata Suryandi dalam keterangan resminya, Senin (31/10/2022).

Dia melanjutkan, dalam masa yang tidak pasti ini, TPIA terus mempertahankan kebijakan keuangan yang hati-hati untuk mengatasi volatilitas, sambil mempertahankan neraca yang kuat.

Menurutnya, TPIA memiliki liquidity pool sebesar US$2.28 miliar, yang terdiri dari US$1.14 miliar kas dan setara kas, US$798,8 juta surat berharga, dan US$342,7 juta fasilitas committed revolving credit yang tersedia.

Dia melanjutkan, selama kuartal III/2022, TPIA telah melunasi seluruh sisa pinjaman JBIC untuk merampingkan komitmen keuangan dan menyelaraskan persyaratan fasilitas pembiayaan yang ada. TPIA juga terus mendapatkan dukungan kuat dari pasar modal, dengan kelebihan pemesanan (oversubscription) atas penerbitan obligasi senilai Rp2 triliun dan kesuksesan pelaksanaan pemecahan saham dengan rasio 1:4 untuk meningkatkan likuiditas saham TPIA.

"Bank mitra utama kami juga terus menunjukkan kepercayaan terhadap fundamental bisnis kami, dengan kemitraan fasilitas pinjaman berjangka senilai US$100 juta dari Bank OCBC NISP dan penandatanganan fasilitas pembiayaan Sustainability-Linked Trade pertama UOB di Indonesia," ucapnya.

Adapun hingga September 2022, TPIA mencatatkan total aset sebesar US$4,8 miliar, turun 3,6 persen dari US$4,99 juta per 31 Desember 2021.

TPIA mencatatkan total liabilitas yang lebih rendah sebesar US$1,91 miliar selama sembilan bulan, dari US$2,06 miliar sepanjang 2021.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper