Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Syariah Makin Meriah, Bursa Rilis IDX Sharia Growth Hari Ini

Peluncuran IDX Sharia Growth dilatar belakangi oleh pertumbuhan pasar modal syariah yang moncer selama 10 tahun terakhir.
Peluncuran IDX Sharia Growth dilatar belakangi oleh pertumbuhan pasar modal syariah yang moncer selama 10 tahun terakhir. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Peluncuran IDX Sharia Growth dilatar belakangi oleh pertumbuhan pasar modal syariah yang moncer selama 10 tahun terakhir. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan indeks IDX Sharia Growth pada hari ini Senin (31/10/2022). Adapun indeks syariah tersebut akan mengukur kinerja 30 saham syariah yang memiliki kinerja keuangan yang baik.

Peluncuran IDX Sharia Growth dilatar belakangi oleh pertumbuhan pasar modal syariah yang moncer selama 10 tahun terakhir. Adapun saham syariah meningkat 56,7 persen dari 314 pada 2011 menjadi 493 saham pada September 2022.

Selain itu, transaksi saham syariah mengalami peningkatan dengan adanya pertumbuhan rata-rata nilai transaksi harian sebesar 9,8 persen per tahun. Angka tersebut nk dari Rp3,03 triliun per hari pada 2012 menjadi Rp7,74 truliun per hari pada September 2022.

"Indeks IDX Sharia Growth memperkenalkan pendekatan baru untuk menjadi panduan berinvestasi atas saham syariah, yaitu dengan menggunakan strategi investasi berdasarkan faktor growth. Strategi investasi ini bertujuan untuk mencari saham-saham syariah dengan karakteristik pertumbuhan tinggi," tulis BEI dalam keterangan resmi pada Senin (31/10/2022).

Dalam menentukan konstituen IDX Sharia Growth, BEI memilih berdasarkan pertumbuhan rasio price-to-earnings (PER) dan tren pertumbuhan rasio price-to-sales (PSR) dari konstituen Jakarta Islamic Indeks 70 (JII70). Pemilihan dilakukan dari konsttituen JII70 untuk memastikan saham terpilih memiliki kapitalisasi pasar yang besar, likuiditas tinggi, serta kinerja keuangan dan tingkat kepatuhan yang baik.

Selain itu, perhitungan IDX Sharia Growth menggunakan metode Adjusted Market Capitalization Weighted dengan penyesuaian berdasarkan rasio free float dan menerapkan pembatasan bobot saham (cap) paling tinggi sebesar 15 persen yang disesuaikan pada saat evaluasi. Adapun indeks ini telah dihitung dengan nilai awal 100 sejak hari dasarnya pada 1 Juni 2016.

Jajaran indeks saham syariah bertambah dengan adanya IDX Sharia Growth. Beberapa indeks saham syariah yang sebelumnya tercatat di BEI adalah Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), Jakarta Islamic Index 70 (JII70), Jakarta Islamic Index (JII), dan Indeks IDX-MES BUMN 17.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper