Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Berangsur Reda, Bisnis Hotel SSIA Bukukan Rp178,7 Miliar

Emiten properti PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) membukukan pendapatan hingga Rp178,7 miliar dari segmen perhotelan seiring dengan adanya relaksasi
Salah satu sudut di kawasan industri Suryacipta, Karawang. Kawasan industri ini dikelola oleh PT Suryacipta Swadaya, anak usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk./suryacipta.com
Salah satu sudut di kawasan industri Suryacipta, Karawang. Kawasan industri ini dikelola oleh PT Suryacipta Swadaya, anak usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk./suryacipta.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) membukukan pendapatan hingga Rp178,7 miliar dari segmen perhotelan seiring dengan adanya relaksasi kebijakan karantina dari pemerintah.

VP Head of Investor Relations Surya Semesta Erlin Budiman mengatakan pertumbuhan pendapatan segmen perhotelan meroket hingga 146 persen dari periode yang sama pada tahun lalu. SSIA membukukan pendapatan sebesar Rp72,6 miliar pada semester I/2021.

“Sejalan dengan penghapusan kebijakan karantina bagi wisatawan luar negeri, hotel-hotel di Jakarta telah mengisyaratkan prospek positif, meskipun belum  optimal. AOR (tingkat hunian rata-rata) dan ADR (rata-rata harian), telah mencapai tingkat di atas periode pandemi,” ujar Erlin dalam keterangan resmi dikutip pada Kamis (29/9/2022).

Secara rinci, tingkat hunian The Grand Melia Jakarta (GMJ) pada paruh pertama tahun ini mencapai 41,8 persen. Sedangkan pada periode yang sama pada tahun lalu tercatat hanya mencapai 15,7 persen. Tarif kamar rata-rata (ARR) pada semester pertama tahun ini sekitar Rp948 ribu berbanding Rp857 ribu pada semester I/2021.

Erlin menyebut langkah pemerintah yang memperbolehkan adanya kunjungan dari wisatawan luar negeri telah berdampak positif bagi sektor pariwisata di Bali. Hal ini memungkinkan sektor pariwisata untuk bangkit meski jumlah penerbangan belum meningkat signifikan.

“Didukung dengan beberapa event internasional dan nasional, industri pariwisata kemungkinan akan mendapatkan daya tarik ke depan. Kami berharap dapat melihat peningkatan kinerja hotel secara bertahap pada paruh kedua tahun ini,” jelas Erlin.

Kemudian untuk Melia Bali Hotel (MBH), SSIA mencatat tingkat hunian mencapai 35,7 persen pada paruh pertama tahun ini. Angka ini meningkat 7,2 persen dari periode yang sama pada tahun lalu. ARR dari MBH berada pada kisaran Rp1,1 juta pada semester I/2022. Sementara untuk semester I/2021 ARR berada pada kisaran Rp709.000.

Erlin mengatakan SSI akan membuka resor bermerek LXR pertama di Asia Tenggara pada akhir tahun ini usai menandatangani perjanjian dengan perusahaan perhotelan global terkemuka, Hilton (LXR Hotels & Resorts) pada Februari 2022.

Melalui perjanjian ini Jumana Bali (JBUR) akan bergabung dengan koleksi properti seluruh dunia seperti Roku Kyoto yang ada di Jepang. Kerjasama ini juga disebut akan meningkatkan nilai brand daripada SSIA sebagai salah satu destinasi paling dicari di Bali.

Adapun tingkat hunian Jumana Bali pada paruh pertama tahun ini mencapai 11,1 persen. Sementara pada periode yang sama pada tahun lalu tingkat hunian mencapai 6,4 persen. Kemudian ARR Jumana Bali untuk semester I/2022 tercatat mencapai Rp5,51 juta dibandingkan Rp4,54 juta pada semester I/2021.

SSIA juga tengah mengelola BATIQA Hotel yang saat ini tersedia di delapan lokasi yakni Karawang, Cirebon, Jababeka, Palembang, Pekanbaru, Lampung, Surabaya, dan Jayapura. Adapun tingkat hunian BATIQA Hotels pada paruh pertama tahun ini mencapai 56,1 persen dengan ARR yang berada di angka Rp339.000.

Sementara untuk semester I/2021, tingkat hunian BATIQA Hotels mencapai 44,4 persen dengan ARR sebesar Rp297.000.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper