Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yelooo (YELO) Rights issue Rp737 Miliar Perkuat Fiber Optik

Emiten pemasangan fiber optik PT Yelooo Integra Datanet Tbk. (YELO) berencana melakukan penambahan modal dengan rights issue.
Komisaris Utama Passpod Tiang Cun Hui, Komisaris Independen Passpod Harry K. Nugraha, Komisaris Passpod Andrew Suhalim, Direktur Utama Passpod Hiro Wardhana, Direktur Keuangan dan Operasional Passpod Passpod Wewy Susanto (dari kiri ke kanan) berfoto bersama setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Dwi Nicken Tari
Komisaris Utama Passpod Tiang Cun Hui, Komisaris Independen Passpod Harry K. Nugraha, Komisaris Passpod Andrew Suhalim, Direktur Utama Passpod Hiro Wardhana, Direktur Keuangan dan Operasional Passpod Passpod Wewy Susanto (dari kiri ke kanan) berfoto bersama setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Dwi Nicken Tari

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pemasangan fiber optik PT Yelooo Integra Datanet Tbk. (YELO) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), YELO akan melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 15,30 miliar (15.302.195.240) saham dengan nilai nominal sebesar Rp100. Setiap pemegang 1 saham lama berhak memperoleh 8 HMETD yang dapat dilaksanakan menjadi saham baru.

Rights issue sendiri dilakukan dalam rangka penguatan modal YELO sehingga bisa memberikan pinjaman kepada entitas anak usaha PT Telemedia Komunikasi Pratama (TKP). YELO akan meminjamkan Rp737,11 miliar kepada Telemedia Komunikasi Pratama untuk mengembangkan usaha di bidang  penyedia jasa internet melalui jaringan kabel serat optik.

Selain itu, rights issue juga diharapkan menambah jumlah saham di pasar dan akan meningkatkan likuiditas saham di YELO.

Penambahan modal dengan rights issue ini juga berkaitan dengan rencana YELO untuk menerima pinjaman dengan nilai Rp737,11 miliar dari PT Artalindo Semesta Nusantara yang merupakan pihak terafiliasi YELO.

“Artalindo Semesta Nusantara selaku pemegang saham utama dan pengendali Perseroan akan meminjamkan dana sebesar Rp737.116.800.000 kepada Perseroan yang rencananya akan dilakukan pelunasan melalui proses PMHMETD Perseroan,” tulis manajemen YELO.

Di sisi lain, Artalindo Semesta Nusantara berencana untuk melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 6.699.647.184 saham.

Seluruh dana hasil penawaran umum ini bakal digunakan Telemedia Komunikasi Pratama untuk modal kerja. TKP akan menggunakan dana tersebut untuk pembayaran deposit atau jaminan atas sewa aset berupa jaringan kabel serat optik kepada Gemilang Lintang Nusantara (GLN) dengan jumlah sebanyak Rp737,11 miliar.

Adapun penyewaan aset jaringan kabel serat optik oleh TKP adalah maksimal sebesar Rp1,47 triliun (1.474.233.600.000).

“Pinjaman oleh pemegang saham pengendali diperlukan untuk memenuhi keperluan dana yang cepat dan murah dalam mendapatkan proyek sewa serat optik dengan cepat dan terbatas di jalur kereta api,” lanjut manajemen YELO.

Adapun deposit atau uang jaminan sewa yang dibayarkan oleh TKP dimaksudkan untuk mendapatkan harga yang lebih murah dibandingkan harga pasar dan memberikan kepastian sewa dalam jangka panjang.

YELO menyebutkan harga sewa serat optik yang kompetitif dapat mensinergikan bisnis perseroan yang telah ada yakni penjualan data konektivitas internasional dan nasional. Pengembangan bisnis oleh TKP akan menambah peluang usaha dalam sektor informasi dan komunikasi.

Adapun pelaksanaan rights issue akan dilaksanakan segera setelah YELO memperoleh persetujuan dari RUPSLB dan RUPS Independen Ketiga. YELO juga masih menunggu pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas pernyataan pendaftaran YELO sehubungan dengan penambahan modal dengan HMETD ini.

“Merujuk pada ketentuan Pasal 8 angka (3) POJK 32/2015, jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPSLB sampai dengan efektifnya Pernyataan Pendaftaran tidak lebih dari 12 bulan.”

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper