Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan tambang batu bara, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) diperkirakan dapat mencetak kinerja lebih baik di paruh kedua tahun ini.
Analis Mirae Asset Sekuritas, Juan Harahap mengatakan, pendapatan ITMG di semester II/2022 akan lebih baik, didukung volume penjualan yang lebih tinggi seiring peningkatan produksi dan pergeseran jadwal pengiriman penjualan.
“Kami memperkirakan produksi ITMG akan mencapai 18,5 juta ton, mengingat tambang Graha Panca Karsa (GPK) diharapkan mulai berproduksi pada semester II/2022,” jelasnya dalam riset, Senin (15/8/2022).
Baca Juga
Pada kuartal II/2022, ITMG mencetak pendapatan yang meningkat 99,4 persen secara tahunan menjadi US$782 miliar yang sejalan dengan perkiraan.
Pertumbuhan pendapatan ITMG pada periode ini didorong oleh harga jual rata-rata yang lebih tinggi, yakni US$202,4 per ton, meningkat 34,6 persen secara kuartalan dengan volume penjualan yang lebih rendah sebesar 3,9 juta ton, turun 9,3 persen QoQ.
Sementara itu, laba bersih ITMG pada semester I/2022 mencapai US$461 juta, melesat 291,7 persen year-on-year (yoy) yang lebih rendah dari perkiraan. Hal ini karena kerugian swap batu bara dan bahan bakar mencapai US$58 juta.
Di sisi operasional, lanjut Juan, volume produksi ITMG meningkat meningkat menjadi 3,9 juta ton.
Mirae Asset menurunkan rekomendasi saham ITMG dari beli menjadi hold, dengan target harga yang tidak berubah senilai Rp39.400.
“Karena kami melihat kenaikan terbatas dibandingkan dengan target harga kami,” tutup Juan.
Pada perdagangan sesi pertama Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/8/2022), saham ITMG terpantau parkir di zona hijau dengan kenaikan 0,20 persen ke posisi harga Rp37.825.
Secara year-to-date (ytd), saham ITMG telah menguat 92,87 persen dari level Rp19.625 per sahamnya.