Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Indosat (ISAT) Anjlok 42 Persen pada Semester I/2022, Pendapatan Naik

Laba Indosat (ISAT) anjlok 41,79 persen menjadi Rp3,26 triliun pada semester I/2022 dibandingkan periode sama tahun lalu.
Jajaran direksi Indosat Ooredoo Hutchison, Jumat (29/7/2022)/Dok.Indosat.
Jajaran direksi Indosat Ooredoo Hutchison, Jumat (29/7/2022)/Dok.Indosat.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. (ISAT) melaporkan kinerja semester I/2022 dengan berhasil meningkatkan pendapatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Namun, kinerja top line tersebut tidak selaras dengan kinerja bottom line alias laba bersih perseroan yang justru tercatat menurun. 

Berdasarkan laporan keuangan emiten per 30 Juni 2022, ISAT membukukan peningkatan jumlah pendapatan sebesar 50,40 persen di semester I/2022 menjadi Rp22,53 triliun. Sedangkan pada semester I/2021 membukukan pendapatan sebesar Rp14,98 triliun. 

Sumber pendapatan perseroan berasal dari pendapatan selular, kemudian multimedia, komunikasi data, internet (MIDI), serta telekomunikasi tetap. Ketiga sumber pendapatan tersebut tercatat mengalami pertumbuhan pada paruh pertama 2022. 

Pendapatan perseroan yang berasal dari seluler menjadi sumber pendapatan terbesar sekaligus tumbuh paling pesat yaitu dari Rp12,40 triliun di semester pertama 2021 menjadi Rp19,54 triliun pada semester pertama 2022. 

Selain itu pendapatan yang berasal dari MIDI juga naik dari Rp2,30 triliun menjadi Rp2,62 triliun. Kemudian pendapatan dari telekomunikasi tetap juga naik dari Rp283,54 miliar menjadi Rp371,52 miliar. 

Meski demikian, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat justru menurun sebesar 41,79 persen menjadi Rp3,26 triliun di kuartal II/2022. Sementara pada periode yang sama di tahun sebelumnya laba perseroan tercatat sebanyak Rp5,60 triliun. 

Penyebab turunnya laba ISAT pada semester pertama tahun ini terlihat jumlah beban perseroan yang bertambah signifikan, sehingga sekalipun pendapatan melejit lebih dari 50 persen, namun tidak terefleksi pada laba. 

Adapun jumlah beban perseroan meningkat dari Rp7,91 triliun pada semester I/2021 menjadi Rp16,43 triliun alias naik 107,71 persen di semester I/2022. 

Beban penghasilan dari penyelenggaraan jasa menjadi beban dengan kenaikan signifikan yaitu dari Rp6,34 triliun menjadi Rp10,58 triliun. Kemudian beban penyusutan dan amortasi juga tercatat naik dari Rp5,03 triliun menjadi Rp6,71 triliun. 

Beban penghasilan lain yang turut bertambah diantaranya beban penghasilan karyawan, pemasaran, umum dan administrasi, serta bagian atas rugi bersih entitas asosiasi dan ventura bersama. 

Sementara itu, jumlah aset perseroan tercatat meningkat dari Rp63,40 triliun per 31 Desember 2021 menjadi Rp104,43 triliun pada paruh pertama tahun ini. Dengan jumlah ekuitas dan liabilitas yang sama-sama mengalami peningkatan. 

Jumlah ekuitas perseroan meningkat menjadi Rp30,28 triliun, sedangkan pada akhir tahun 2021 tercatat sebesar Rp10,30 triliun. Begitupun dengan jumlah liabilitas perseroan yang meningkat dari Rp53,10 triliun menjadi Rp74,16 triliun.

resident Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Vikram Sinha mengatakan, semua indikator keuangan dan komersial IOH menunjukkan momentum positif yang solid pada kuartal II/2022. Kinerja tersebut merupakan hasil dari dukungan terus menerus dari para pelanggan dan seluruh pemangku kepentingan IOH.

"Kami berkomitmen untuk melanjutkan momentum pertumbuhan ini untuk meningkatkan gaya hidup digital pelanggan, yang juga sejalan dengan misi IOH dalam menghadirkan pengalaman digital kelas dunia, menghubungkan, dan memberdayakan masyarakat Indonesia," kata dia, Jumat (29/7/2022). 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper