Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Masih Gocap, Bintraco Dharma (CARS) Janji Pacu Penjualan Mobil

Penjualan mobil baru CARS hingga Juni 2022 mencapai 8.374 unit atau naik 13,1 persen dari pencapaian tahun sebelumnya sebanyak 7.405 unit
Presiden Direktur PT Bintraco Dharma Tbk Sebastianus Harno Budi (tengah) berbincang dengan Preskom Simon Harto Budi (kanan), dan Wakil Direktur Utama Benny Redjo Setyono, sebelum RUPST, di Jakarta, Senin (7/5/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Presiden Direktur PT Bintraco Dharma Tbk Sebastianus Harno Budi (tengah) berbincang dengan Preskom Simon Harto Budi (kanan), dan Wakil Direktur Utama Benny Redjo Setyono, sebelum RUPST, di Jakarta, Senin (7/5/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten distributor mobil, PT Bintraco Dharma Tbk. (CARS) menargetkan kinerja lebih baik sepanjang 2022. 

Direktur Utama Bintraco Dharma Benny Redjo Setyono mengungkapkan 2021 menjadi tahun dimulainya pemulihan ekonomi atas dampak pandemi covid-19 bagi perseroan. Pada 2022, diharapkan kinerja menjadi lebih baik.

“Kami yakin dengan semakin terkendalinya pandemi covid-19 serta kelanjutan pemulihan ekonomi di tahun 2022 dapat memberikan dampak positif perbaikan kinerja keuangan perseroan ke depannya” kata Benny, Kamis (21/9/2022).

Penjualan mobil baru CARS hingga Juni 2022 mencapai 8.374 unit atau naik 13,1 persen dari pencapaian tahun sebelumnya sebanyak 7.405 unit. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan pasar otomotif nasional di tengah pelonggaran PPKM dan aktivitas usai libur nasional.

Sebagai catatan, CARS melaporkan perolehan rugi bersih konsolidasi sebesar Rp429 miliar pada periode pencatatan yang terakhir pada 31 Desember 2021 di tengah kondisi pandemi covid-19 di Indonesia.

Namun, seiring dengan penambahan jumlah kasus harian yang semakin terkendali dan didukung meluasnya program vaksinasi pemerintah maka pembatasan pergerakan sosial masyarakat diperlonggar sehingga aktivitas ekonomi mulai bergerak.

Hal ini secara umum turut mempengaruhi pendapatan bersih Bintraco yang juga meningkat 27,5 persen menjadi Rp5,3 triliun di 2021 jika dibandingkan posisi yang sama tahun 2020 sebesar Rp4,1 triliun. Pencapaian ini tidak terlepas dari kenaikan volume penjualan mobil baru yang naik 52,3% menjadi 18.731 unit dari tahun tahun sebelumnya sebesar 12.299 unit.

"Kebijakan pemerintah melalui subsidi insentif PPnBM mampu menarik permintaan atas mobil baru, sementara peluncuran berbagai mobil baru seperti All New Raize, All New Avanza, All New Veloz dan Fortuner GR Sport turut membantu perseroan mencatatkan kinerja penjualan yang lebih baik meski belum kembali ke posisi sebelum pandemi,” terangnya.

Walaupun, Bintraco membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp429 miliar sepanjang tahun 2021, jumlah kerugian bersih tersebut telah turun hingga 57 persen lebih rendah dari kerugian bersih yang dicatatkan pada tahun 2020 sebesar Rp992 miliar.

Kinerja keuangan sepanjang 2021 menunjukan peningkatan yang utamanya berasal dari segmen otomotif. Namun segmen pembiayaan yang belum pulih dari dampak pandemi dan pembekuan izin usaha pembiayaan oleh OJK dilakukan di akhir Juli 2021 membuat kinerja keuangan konsolidasian tertekan sehingga perseroan merugi tahun lalu. 

"Ke depannya, kontribusi positif dari segmen otomotif akan semakin meningkat dan dengan sebagian besar pencadangan segmen pembiayaan telah dilakukan di tahun buku 2020 dan 2021, maka CARS cukup optimis akan perbaikan kinerja konsolidasian di masa depan” tambahnya.

Perseroan menutup tahun 2021 dengan pencapaian penjualan mobil sebanyak 18.731 unit yang sebagian besar didominasi model MPV, SUV dan LCGC dengan porsi masing-masing sebesar 45 persen, 30 persen dan 20 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper